Kota Cirebon Belum Siap Hadapi Musim Hujan
KEJAKSAN- Kota Cirebon dianggap belum siap untuk menghadapi musim hujan oleh para wakil rakyat. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya endapan dan juga tingginya sumbatan pada saluran air ataupun sungai. Anggota Komisi B DPRD Kota Cirebon, Cicih Sukaesih mengatakan hingga saat ini dirinya belum melihat adanya upaya pencegahan banjir yang dilakukan oleh DPUPESDM. \"Ya sampai sekarang ini saya belum lihat ya kesiapannya. Masih banyak titik rawan banjir yang salurannya masih belum dinormalisasi,\" tuturnya, Kamis (13/11). Terlebih misalnya di kawasan Jl Cipto. Proses betonisasi jalan yang sedang berlangsung dikhawatirkan menghambat saluran air yang telah ada. Maka dari itu, dirinya berharap, DPUPESDM bisa segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya banjir. \"Apalagi di kawasan Cipto itu sudah hampir rutin setiap kali hujan, banjir. Nah hal-hal ini harus segera diantisipasi. Masih banyak sampah di saluran air,\" tuturnya. Diakui Cicih, pemerintah kota memiliki rencana untuk membangun embung di tiga titik. Namun pembangunan embung itu baru mulai dilaksanakan pada 2015 mendatang. Sehingga, kata dia, untuk musim hujan yang akan datang dalam waktu dekat ini, kondisi Kota Cirebon masih tanpa embung. \"Memang akan dibangun embung di Cipto, Kalijaga dan Larangan. Tapi kan itu masih nanti. Nah yang untuk dalam waktu dekat ini kan masih belum ada antisipasi apapun,\" lanjutnya. Anggota Komisi B lainnya, Watid Syahriar, mengatakan, pemerintah Kota Cirebon dalam hal ini DPUPESDM harus bisa segera mengambil tindakan agar banjir tidak kembali terjadi di Kota Cirebon. Minimalnya peluang banjir dapat ditekan. Terlebih, kata dia, Kota Cirebon memiliki beberapa pompa air. \"Coba aktifkan pompa yang di kawasan Ade Irma dan yang lainnya. Itu kan masih bisa dioptimalkan untuk mencegah banjir,\" tuturnya. Normalisasi saluran pun, kata Watid, menjadi hal yang penting harus dilakukan. Tidak hanya oleh pemerintah, namun juga oleh masyarakat. Pasalnya, dirinya sempat menemukan saluran yang endapannya cukup tinggi. Sehingga kapasitas untuk menampung air pun hanya sedikit. \"Andai sumbatan-sumbatan berupa sampah dan endapan yang ada itu dibuang dan saluran dinormalisasikan, pasti kemungkinan banjir ini bisa ditekan,\" tukasnya. (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: