Banyak Stok Mucikari Selalu Untung
Bisnis Prostitusi Cirebon, PSK Hanya Kebagian Uang Rp800 Ribu CIREBON- Satu per satu data tentang bisnis prostitusi Cirebon terungkap. Data ini tentu diperoleh dari hasil pemeriksaan terhadap dua mucikari, SN dan AR, yang ditahan di Mapolsekta Utbar. Salah satu keterangan yang didapat adalah soa l bagi-bagi uang. Pada penangkapan beberapa hari lalu, SN dan AR menjual dua korbannya dengan nilai Rp3 juta. Nah, dari uang Rp3 juta itu SN yang merupakan orang pertama yang melakukan komunikasi dengan calon pembeli, akan mendapatkan jatah Rp1 juta. Sementara Rp2 juta diberikan kepada AR. Uang itu lantas dibagi lagi. AR mendapatkan jatah Rp400 ribu, sementara dua korban masing-masing memperoleh uang tunai Rp800 ribu. “Ya mungkin itu cara mereka,” ujar Kanit Reskrim Polsekta Utbar AKP Rynaldi N Sitinjak SH MH, kemarin (17/5). Rynaldi juga tidak yakin kalau para pelaku hanya baru sekali melakukan aksinya. Apalagi SN diketahui sempat menunjukkan foto wanita-wanita dari HP kepada anggota yang menyamar. “Anggota disuruh milih mau yang mana. Ada kelas harganya juga. Berarti kan sudah lama menjalaninya. Kalau dia mengaku baru sekali ini melakukan kegiatannya, biarlah. Biasa, di mana-mana penjahat tertangkap itu ngakunya pasti baru sekali,” kata Rynaldi. Hasil pemeriksaan penyidik, sambung Rynaldi, menunjukan bahwa fakta prostitusi online di Kota Cirebon ada, namun terselubung. Peryataan tersebut diperkuat dari keterangan mucikari bahwa praktik tersebut sudah ada dan berjalan rapi. “Dan rata-rata faktornya sama, yaitu faktor uang. Ini butuh kerja sama semua pihak untuk menuntaskan persoalan seperti ini,” ungkapnya. Sementara itu menurut AR, praktik prostitusi online di Kota Cirebon, sudah lama. Tidak hanya dari pemandu lagu (PL), namun juga dari kalangan mahasiswi yang rata-rata butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliah. “Saya hanya kebetulan kenal dengan para PL dan ketika ada beberapa teman yang mencari wanita yang bisa dipakai dengan tawaran sejumlah uang, maka saya hubungkan dengan yang bersangkutan. Itung-itung menolong saja,” ujarnya saat gelar ekspose di Mapolsek Utbar, Jumat lalu (15/5). AR mengaku baru satu kali menjadi penghubung antara pemesan dengan dua rekannya yang berprofesi sebagai pemandu lagu. “Di Cirebon ini ada, bahkan banyak. Bukan hanya saya, ada yang mahasiswi pula,” katanya blak-blakan. Kapolres Cirebon Kota AKBP H Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH mengatakan terungkapnya bisnis prostitusi online ini berkat kerja keras jajarannya dalam membongkar jaringan ini. “Harus melakukan penyamaran dan melalui tahap penyelidikan terlebih dahulu. Setelah dipastikan A1 (valid, red), baru disusun rencana dan masing-masing anggota di lapangan sudah bersiap dengan tugasnya masing-masing. Ini prestasi,” ungkapnya. DIPINDAHKAN KE RUTAN Sementara itu, SN dan AR, masih harus lama mendekam di ruang tahanan. Keduanya bahkan akan dipindahkan dari ruang tahanan Mapolsekta Utbar ke Rutan Klas 1 Cirebon. “Keduanya akan dititipkan di rutan, mengingat kaspasitas ruang tahanan di Mapolsekta Utbar sudah penuh, dan pemeriksaan atas kedua tersangka sudah selesai,” kata Kanit Reskrim AKP Rynaldi N Sitinjak SH MH, kemarin. Menurutnya pemeriksaan terhadap dua tersangka sudah selesai dan tinggal menunggu petunjuk dari kejaksaan saja untuk P21 atau berkas dinyatakan lengkap oleh kejaksaan. “Hingg saat ini yang bersangkutan cukup kooperatif, sehingga berkas bisa cepat selesai. Rencananya hari ini kita titipkan ke rutan,” tambahnya. Jika nanti ada keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh penyidik, sambung Rynaldi, tersangka akan dimintai keterangan lagi di rutan. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: