Lumpuh, Mengular sampai 15 KM
CIREBON - Pergerakan volume kendaraan pemudik nampaknya di luar prediksi. Semula puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Idul Fitri. Prediksi ini tidak salah, karena setiap tahun arus mudik terjadi saat mendekati Lebaran. Namun, tahun ini baru H-6 volume kendaraan pemudik di pintu keluar Tol Palimanan sudah mengalami penumpukan cukup panjang. \"Jauh mas, macet sampai tiga puluh kilo,\" teriak salah seorang pemudik dari dalam mobil carry, Sabtu (11/7). Antrean panjang ini sudah terjadi sejak Jumat (10) malam. Kendaraan dari Tol Cikopo rupanya bergerak lebih cepat. \"Pas masuk Tol Cikopo lancar, gak macet walaupun memang padat. Tapi pas masuk Palimanan sudah macet,\" ungkap Widi (38), pemudik asal Jawa Tengah. Widi masuk Tol Cikopo pukul 08.00 WIB. Dirinya sempat berhenti sejenak di rest area. Lalu memicu kembali kendaraannya. Saat mau keluar gerbang Tol Palimanan, dirinya baru menemui macet. Ia terjebak antrean keluar tol selama satu jam lebih. Widi mengakui, adanya Tol Cipali memang membuat perjalanan lebih singkat. Selain itu, situasi lalu lintas juga lebih lancar dari pada melalui jalur pantura. \"Kejebak macet di Tol Palimanan saja, tadi masuk Cikopo jam delapan, tapi keluar Palimanan jam sebelas lebih,\" akunya. Salah satu penyebab adanya antrean karena pemudik ingin menjajal tol baru Cipali. \"Ya biasanya lewat pantura, sekarang ada tol pengen jajal aja,\" terangnya. Diakuinya, fasilitas sarana dan prasarana tol masih belum memadai. Seperti minimnya fasilitas air di rest area. Sehingga ia pun membeli aqua botol dari para pedagang asongan. \"Toilet sih ada, tapi tidak ada air bersihnya,\" ungkapnya. Kapolres Majalengka AKBP Yudhi Sulistianto Wahid melalui Kabag Ops Jhonson Madui saat memantau langsung di interchange Sumberjaya menyebutkan, arus mudik Lebaran yang akan masuk ke gerbang Tol Palimanan sudah mengular sampai Sumberjaya. Alhasil, pihaknya berupaya mengurangi beban kemacetan yang ada di gerbang Tol Palimanan. \"Volume pemudik yang masuk ke interchange Palimanan dari arah Jakarta ini sudah melebihi gerbang Tol Sumberjaya. Pihak kami selalu komunikasi dan koordinasi secara intensif dengan jajaran Polres Cirebon untuk kemudian mengurangi beban yang ada di gerbang Tol Palimanan,\" ungkapnya, kepada Radar, Sabtu (11/7). Selanjutnya, volume kendaraan pemudik dari interchange Sumberjaya dialihkan untuk turun ke jalur arteri menuju ke arah Palimanan via jalur tengah Majalengka (Cirebon-Bandung) sampai dengan ke Jawa Tengah. Pihaknya memprediksi kemacetan yang terjadi di Tol Cipali sampai wilayah Sumberjaya mencapai 12-15 kilometer. Hal ini berdasarkan jarak yang ada di tol terpanjang di Indonesia mulai dari Palimanan sampai ke Sumberjaya. \"Kami tidak mengatakan beberapa jam kondisi macet, tetapi pihak kami bertugas agar dapat mengurangi arus lalu lintas. Selama sekitar 15 menit kita alihkan ke jalur Cirebon-Bandung sampai lancar kembali,\" imbuhnya. Dengan kondisi volume kendaraan yang kepadatan jaraknya sudah mencapai gerbang Tol. Sumberjaya ini pihaknya memprediksi puncak arus mudik akan terjadi H-4 sampai H-3. Hal tersebut berdasarkan pengalaman tahun sebelum kondisi arus mudik yang melintasi wilayah Majalengka kerap padat merayap sampai mengular ke jalur-jalur alternatif yang sering digunakan. Polres Majalengka mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan jaga keselamatan selama mudik berlangsung. Jangan menggunakan alat telekomunikasi saat sedang mengendarai. Ketika pemudik mulai lelah, disarankan untuk memilih beristirahat di tempat-tempat yang strategis maupun rest area. Dari pantauan koran ini, akibat kemacetan yang terjadi di gerbang Tol Sumberjaya membuat petugas tiket tol terpaksa menutup akses Sumberjaya menuju Palimanan. Para petugas hanya mempersilakan kepada para pengendara yang akan menggunakan jasa tol tujuan Jakarta saja. Kurang disiplinnya para pengendara membuat kemacetan parah terjadi akibat kendaraan pemudik terpantau saling mendahului kendaraan yang ada di depannya. Sehingga ketika kendaraan masuk dari arah Sumberjaya membuat penumpukan volume kendaraan tidak terhindarkan. Para petugas harus bekerja ekstra memberikan imbauan-imbauan kepada para pemudik agar lebih sabar demi kelancaran arus lalu lintas. Sementara itu, Kepala Shift Pintu Gerbang Tol Palimanan, Rifan mengatakan antrean kendaraan sebenarnya sudah mulai nampak sejak Jumat malam pukul 20.00 WIB. Hingga kini, antrean tidak bisa terurai. \"Tadinya kami prediksi H-3 akan terjadi kepadatan, tapi ternyata baru H-6 ini kendaraan sudah menumpuk,\" katanya. Di lain sisi, pihaknya sudah membuka dua pintu keluar tol tambahan. Sehingga hal ini sedikit bisa mengurangi antrean. Penumpukan kendaraan diperkirakan mencapai 12-15 km hingga mencapai Kecamatan Sumberjaya. \"Ini baru H-6 saja sudah antre, ekornya sudah di Sumberjaya,\" jelasnya. Kemacetan terjadi pada kilometer 175 hingga 188 di pintu Tol Palimanan. \"Ya kita total ada 13 loket di pintu gerbang, itu ada penambahan,\" jelasnya. Selain itu, penyebab lain terjadinya penumpukan karena lambatnya proses pembayaran tol. Satu kendaraan bisa memakan waktu 1 menit lebih. Disebutkan Rifan, pihaknya sudah membuka semua pintu loket yang ada. Biasanya para petugas atau operator tol, dibagi ke dalam tiga shift dalam sehari. Shift pertama dari pukul 06.00 hingga 14.00. Shift kedua dari pukul 14.00 hingga 22.00. Dan shift ketiga dari pukul 22.00 hingga 06.00 WIB. \"Ini juga karena mobil pribadi pada melalui tol semua, tadinya kita prediksi hari Senin sudah mulai padat, tapi ternyata hari Jumat dan Sabtu ini juga terjadi penumpukan,\" katanya. (jml/ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: