Ayo Beli Meski Kita Tak Butuh!
Mengenal Komunitas Ketimbang Ngemis Cirebon Potret pengemis yang memadati lampu merah, bahkan di sudut kota jadi hal yang tak asing lagi. Tapi, terkadang kita juga “ngenes” melihat yang mengemis itu masih muda dan seharusnya masih kuat untuk bekerja. Mike Dwi Setiawati, Cirebon MASIH ada orang yang sudah tua tapi tetap bekerja dan punya tekad untuk tidak mengemis. Semangat dan tekad itulah yang membuat “Komunitas Ketimbang Ngemis Cirebon” peduli dengan para sosok inspiratif tersebut. Tidak hanya aksi peduli yang ingin mereka capai, tetapi tujuannya adalah untuk membantu orang yang giat bekerja tanpa jadi peminta-minta. Ketimbang ngemis adalah sebuah komunitas yang nge-up sosok-sosok yang inspiratif dan masih berjuang walau kadang sudah seharusnya tenang. Contohnya orang-orang renta dan memiliki keterbatasan, tapi masih semangat jualan, memulung, jual jasa, atau apa saja yang penting tak ngemis dan tak meminta-minta. \"Kita juga up adek-adek yang seharusnya sekolah dan main, tapi harus nanggung beban hidup yang gak seharusnya ditanggung,\" ujar Bella, salah satu anggota Komunitas Ketimbang Ngemis Cirebon. Komunitas ini membuat satu akun Instagram khusus @ketimbangngemis.cirebon rutin mem-posting orang-orang yang memilih tetap bekerja meski terganjal keterbatasan, dibanding mengemis. Sepak terjang akun yang menyuarakan \"Say No to Ngemis\" itu banyak mendapat dukungan dari followers-nya. Banyaknya apresiasi membuat akun ini berniat membuat akun-akun serupa yang khusus menggarap satu wilayah saja. Total kini sudah lebih dari 40 akun serupa dari seluruh Indonesia. Komunitas ini tak membatasi siapapun yang ingin bergabung. Laki-laki, perempuan, tua, muda boleh ikut. \"Cuma sejauh ini anggotanya banyakan pelajar, mahasiswa sama karyawan usia di bawah 30 tahun, tapi ada yang lain kok ibu rumah tangga, owner online shop juga ada,\" tambahnya. Banyak sosok \"Ketimbang Ngemis\" ini ditemui di pusat kota. Seperti di Jl Ciptomangunkusumo dan Jl Kartini. Ada yang penjual jagung rebus keliling, penjual serbet dan alat sol, penjual kaligrafi kaca, penjual barang bekas, penjual gunting dan gunting kuku, hingga penjual alat rumah tangga dan peralatan dapur. Harga barang-barang yang mereka jual pun tak seberapa. Para anggota Komunitas Ketimbang Ngemis Cirebon ini keliling kota mencari sosok-sosok tersebut. \"Kadang kalau gak sengaja ketemu di jalan, kita mampir beli dagangannya sambil ngobrol. Dan ada beberapa temen dari Instagram mention sosok \"Ketimbang Ngemis\" itu dan kita bantu,\" katanya. Ya, Komunitas Ketimbang Ngemis ini bukan komunitas yang menjajakan barang dagangan. Mereka hanya ingin membantu pedagang yang \"wajib\" dibeli dan \"wajib\" dibantu. Selain memposting di instagram, komunitas ini pun melakukan kegiatan sosial yang dilakukan oleh siapa saja yang ingin bergabung. Cirebon kota berintan. Kota yang yakin penduduknya \"masih\" berhati mulia. Komunitas ini memberikan kesempatan bagi warga Cirebon untuk ikut \"memperbaiki\" hati nurani. Sesulit-sulitnya hidup, orang-orang di atas tak pernah memilih jalan mudah. Kamu jangan sampai mau kalah ya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: