Innalillahi…, Pasien Difteri di RS Gunung Jati Meninggal Lagi
CIREBON – Pasien Difteri yang dirawat di RSUD Gunung Jati kembali meninggal dunia, Sabtu pagi (6/2). Setelah pasien asal Desa Sumpih, Kec Susukan Lebak, Kab Cirebon, kini Burhanudin (15), pasien Difteri asal Blok Loji, Desa/Kec Ligung, Kab Majalengka juga harus meregang nyawa. Burhanudin dirawat di RSUD Gunung Jati bersama 3 anggota keluarga lainnya, yakni Nunu (17), Aji (20), dan Kamin (60). Ketiganya yang di Majalengka tinggal satu rumah itu kini menempati ruang isolasi dengan pengawasan yang ketat. Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon drg Heru Purwanto MARS mengatakan penambahan pasien terinfeksi penyakit difteri semakin cepat. Hal ini dikarenakan penularan bakteri difteri dilakukan melalui udara. Berdasarkan data pasien difteri terbaru, penambahan terjadi sangat signifikan. Dari semula hanya 8 orang anak usia di bawah 14 tahun dan tiga di antaranya meninggal, satu orang di rumah dan empat sisanya masih di isolasi di ruang anak RSUD Gunung Jati. Sekarang justru bertambah menjadi 17 orang yang positif terinfeksi penyakit difteri. \"Ini sudah menjadi wabah. Pertambahannya cukup cepat,\" ujarnya. Menurut Kepala Puskesmas Ligung Endang Triana SST, dua kakak korban terinfeksi virus yang sama setelah menunggu pasien Burhanudin di RS Gunung Jati. Endang menambahkan, diduga hasil dari Penyelidikan Epidemiologi (PE) bahwa riwayat anak (Burhanudin) dahulunya tidak pernah diimunisasi. Selain itu faktor lainnya diduga akibat lingkungan yang kotor, mengingat kediaman korban berdekatan dengan kebun bambu dan sungai Cikeruh.(ginna)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: