Sampah Citarum Berasal dari Kebiasaan Buruk Warga Kota Bandung
BANDUNG – Adanya sampah yang tergenang di anak sungai Citarum ternyata berasal dari kebiasaan buruk warga Kota Bandung yang masih belum memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungannya. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, sampah-sampah ini berasal dari berbagai limbah yang ada di Masyarakat baik itu limbah rumah tangga, Peternakan, Industri sehingga tumpukannya sekarang menggenangi sungai-sungai di daerah perbatasan Kota Bandung. Menurutnya, tumpukan sampah ini sedang ditangani secara bersama-sama dengan dikakukan dengan membemtuk tim penanganan terpadu untuk sungai Citarum dan anak sungainya “Kita akan bentuk tim Sistim Administrasi satu atap (Samsat) yang harus bisa bergerak cepat untuk menangani ini baik jangka pendak dan panjang,” ujar Heryawan ketika ditemui di sela-sela kunjungan ke tempat-tempat tumpukan sampah yang tergenang di Bojong Soang, Kabupaten Bandung, kemarin (25/3) Selain itu, Tim ini akan melibatkan semua unsur baik dari Kodam III/Siliwangi, Polri, Kejaksaan, dan BUMN, dan BBWS, Cipta Karya Bappenas, Bapedas dari LKH. Ia menuturkan, dalam program kerjanya akan memiliki sistem berkelanjutan dan tidak berhenti ketika sampah yang menggenangi ini bisa tertangani sebab masalah sungai Citarum sangat komplek saperti pada pembuangan limbah Industri. Heryawan berpendapat, untuk mengubah prilaku masyarakat kedepan pihaknya ingin gencar melakukan sosialisasi, agar warga bisa sadar dan merubah sikap untuk tidak berprilaku jorok dengan membuang sampah ke sungai. Untuk itu peran pemerintah daerah baik Pemkot Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan daerah lainnya agar masalah ini harus menjadi perhatian serius dan ditangani secara bersama-sama. “Saya mengajak kepada masyarakat Bandung Raya agar bisa berubah dalam jangka panjang agar perilaku membuang sampah jangan sampai terjadi lagi,” kata gubernur asal PKS ini. Selain itu, penyelesaian sampah ini dirinya menginginkan agar bisa sampai tuntas dan bukan sebagai seremonial belaka. Untuk itu pihaknya mengajak dan mengimbau masyarakat agar bisa mematuhi aturan ini. Heryawan menambahkan, untuk penanganan masalah pembuangan limbah Industri kedepan pihaknya akan segera membentuk aturan untuk memberlakukan pembuatan limbah komunal. “Saya ingin tuntas berkelanjutan dan 6 bulan ke depan sudah berjalan sistemnya dan penegakan aturan secara hukum akan diberlakukan secara tegas sesuai undang-undang,” cetus dia. Sementara itu di tempat sama, Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo menyatakan siap membantu Pemprov Jabar untuk mengerahkan prajuritnya untuk menangani sampah ini. Walaupun dirasakan sangat berat karena medan sungai yang cukup panjang pihaknya akan bersedia membantu Pemprov Jabar dengan mengerahkan ribuan personilnya. “Ini berat dan berbeda ketika penanganan sungai Ciliwung tapi intinya kita siap membantu,”ucap dia. Menurutnya, untuk pelaksanaan teknis berkelanjutannya pihaknya bersama Pemprov Jabar akan melakukan kembali rapat koordinasi pada Senin nanti untuk menentukan lokasi dan berapa jumlah personil yang dibutuhkan beserta peralatannya. Hadi menambahkan, sebetulnya pihaknya sudah menerjunkan prajurit di berbagai titik seperti sungai Citepus dan Cijagara bahkan sekarang sedang melakukan pengangkutan sampah. “Koordinasi ini dilakukan untuk membentuk program kerja jangka panjang dalam membantu pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan sungai Citarum ini,” tutup Hadi. (yan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: