Jembatan Kritis, Empat Blok Terancam Terisolir
Tersumbat Batu, Air Sering Limpas MAJALENGKA - Empat blok di Desa Nunuk, Kecamatan Maja, terancam terisolir. Hal ini disebabkan kondisi Jembatan Sungai Cingehger yang kondisinya sudah rapuh. “Luberan dari aliran air yang mampet, juga sempat meluber ke pemukiman warga. Ini juga yang membuah jembatan jadi rapuh,” ujar Indra Indrawan (31), warga Blok Cicerek, Desa Nunuk, kepada Radar, Minggu (4/3). Menurut dia, kondisi jembatan terus mengalami penurunan selama satu tahun terakhir. Bahkan, Kamis (1/3), saluran air di bawah jembatan tertutup batu besar dan pasir. Akibatnya, aliran air sungai tersumbat dan meluap ke atas jembatan sehingga kondisinya semakin parah. Empat blok yang terancam terisolir diantaranya adalah Blok Nunuk, Cirelek, Babakan dan Cipeucang. Jembatan Cingehger satu-satunya akses jalan untuk menuju empat blok tersebut. “Kondisinya semakin memprihatinkan. Lebar jembatan sebenarnya tiga meter, sekarang tinggal dua meter yang bisa dilewati,” katanya. Warga Blok Cicerek, Udi Wahyudi (31) mengatakan, selain jembatan Cingehger, potensi terisolirnya empat blok, juga diakibatkan oleh jembatan kecil lainnya yang nyaris putus. Jembatan kecil di atas Sungai Lebak Salak, kondisinya juga nyaris ambruk. “Kalau mau ke pasar, warga harus mengangkut barangnya secara estafet,” ucapnya. Kepala Dusun Blok Cirelek, Dede mengatakan, beberapa kali warga bloknya berupaya membongkar bebatuan yang menyumbat aliran air di bawah jembatan. Namun upaya ini belum bisa dilakukan, sebab intensitas hujan cukup tinggi dan membuat aliran air dari hulu yang membawa pasir dan bebatuan kembali menyumbat aliran air di jembatan. Sedangkan untuk meminimalisir pengikisan bagian tepi sambungan, warga tidak dapat berbuat banyak karena membutuhkan bronjong (tanggul non permanen) yang cukup banyak. Kepala Seksi Kedarurtan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Iman Rohiman mengungkapkan, pihaknya sudah meninjau kondisi terkini kedua jembatan tersebut. Direncanakan, BPBD akan mengirim bantuan bronjong sebagai upaya tanggap darurat sambil menunggu perbaikan permanen pada dua jembatan tersebut. “Untuk sekarang kami cuma punya cadangan sepuluh bronjong. Mudah-mudahan ini cukup buat antisipasi sementara,” katanya. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: