BI Minta Bank Cek ATM
Antisipasi Kasus Pembobolan CIREBON-Pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik sebuah bank jadi perhatian Bank Indonesia (BI). Sebab dalam sepekan terakhir, ATM bank pelat merah tersebut coba dibobol rampok hingga tiga kali di lokasi berbeda. Menurut Manajer Pengawasan BI Cirebon, Novita Wulandari, Pimpinan BI menyikapi kasus pembobolan ATM dengan mengimbau seluruh bank melalui Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) di tiap wilayah, untuk meningkatkan keamanan ATM. Kerena akan berdampak pada arus perputaran uang. “ATM itu kan jelas-jelas uang yang disimpan di luar, yang terkadang minim penjagaan. Hal itu harus jadi perhatian bank,” katanya kepada Radar, kemarin. Novita menjelaskan soal pengajuan pendirian ATM, BI sebatas memproses Rencana Bisnis Bank (RBB) oleh perbankan. Penentuan lokasi dan potensi dilakukan masing-masing bank. Saat menyusun RBB, bank sudah memiliki pertimbangan lokasi pendirian ATM. Karena bank lebih tahu sisi bisnis dan kebutuhan nasabah. Ketika RBB direalisasi, lanjut Novita, BI hanya memantau dari laporan triwulan. Isi laporan menyantumkan rencana lokasi, sehingga BI ikut mengingatkan sisi keamanan, termasuk meminta jika ada kesempatan dilakukan cek berkala. Novita mengungkapkan tidak ada kriteria khusus penentuan lokasi ATM. Beberapa yang perlu diperhatikan seperti tidak di tempat sepi, gelap dan dilengkapi kamera pengintai (CCTV). Setidaknya pemilihan lokasi yang relatif ramai, atau tinggi aktivitas sehingga banyak yang memantau. “Pihak bank mesti rutin mengecek ATM. Tidak hanya saat mengisi uang, tetapi tanggung jawab lokasi, sewa lokasi serta keamanan diperhatikan,” tuturnya. Novita mengaku pertumbuhan ATM di wilayah Cirebon cukup pesat. Data BI mencatat di wilayah III Cirebon per Mei 2012 ada 287 ATM, 43 Kantor Cabang (KC), 198 Kantor Cabang pembantu (KCP) dan 59 Kantor Kas. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: