Jangan Serahkan Pasar Balong kepada Investor

Jangan Serahkan Pasar Balong kepada Investor

KEJAKSAN – Aset Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon yang belum termanfaatkan cukup banyak. Termasuk yang dikelola perusahaan daerah. Salah satunya Pasar Balong. Bertahun-tahun tidak pernah dimanfaatkan secara optimal. Karena itu, mengelola sendiri Pasar Balong merupakan opsi terbaik. Hal ini demi memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wakil Ketua Komisi B DPRD, Tommy Sofianna mengatakan, Pasar Balong merupakan salah satu aset besar dengan potensi optimal. Dalam kurun waktu tahun era 1990-an, Pasar Balong menjadi primadona dan rujukan masyarakat menghabiskan akhir pekan. Politisi Gerindra berharap masa kejayaan Pasar Balong dapat terulang. Dengan lokasi yang strategis, Pasar Balong harus segera dimanfaatkan. “Lebih baik kelola sendiri saja,” ucap Tommy, kepada Radar, beberapa waktu lalu. Kendati demikian, dia juga tidak keberatan bila ada investor yang menginginkan pengelolaan Pasar Balong. Tapi, investor itu harus memprioritaskan pedagang lama dan memiliki konsep pengembangan yang jelas. Tommy menyesalkan Pasar Balong sudah terlalu lama tidak dimanfaatkan secara optimal. Meskipun masih ada beberapa pedagang, tetap saja belum dapat meramaikan suasana seperti era kejayaannya. Ada beberapa masukan. Diantaranya menjadikan Pasar Balong sebagai kantong parkir utama wilayah sekitarnya yang sangat macet sejak pagi sampai sore. Namun, dia menilai akan lebih baik Pasar Balong dikelola dengan bentuk model lain. Seperti pusat perbelanjaan hingga pasar tradisional tematik. Karena itu, lanjutnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Berintan harus melakukan langkah inovatif dalam merencanakan tata kelola Pasar Balong. Hal ini menjadi penting agar pasar milik pemerintah itu dapat kembali beraktifitas secara maksimal. Pengembangan Pasar Balong harus pula didukung dengan infrastruktur memadai. Tujuannya, pasar yang dulu menjadi ikon Kota Cirebon ini kembali menjadi magnet bagi masyarakat. Lebih dari itu, pengelolaan kembali Pasar Balong, diharapkan dapat menambah PAD bagi Pemkot Cirebon itu sendiri. Prinsipnya, dewan memiliki semangat yang sama dengan eksekutif dalam menggali segala potensi yang ada di Kota Cirebon. Untuk Pasar Balong akan menjadi seperti apa, dia menyerahkan hal teknis kepada Perumda Pasar. Sebab, pasti ada kajian secara komprehensif sebelum menentukan arah kebijakan pembangunan dan peruntukan Pasar Balong. “Saya cenderung dikelola pemerintah. Itu akan lebih menguntungkan daripada kita pakai investor,” katanya. Pada sisi lain, pedagang Pasar Balong belum mengetahui pasti rencana revitalisasi Pasar Balong. Para pedagang Pasar Balong beranggapan rencana tersebut masih simpang siaur tanpa ada kejelasan yang pasti. “Katanya habis lebaran tapi entah kapan? Ini saja belum ada tanda-tanda untuk dibangun,” kata Hj Lilik, pedagang pakaian muslimah. Lilik berharap besar agar para pedagang lama tetap menempati ditempat semula atau lantai dasar. Keinginan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab para pedagang selama ini menggunakan fasilitas sendiri mulai dari pembelia rolling dor, lampu dan lainnya. Hal senada dikatakan pedagang lain. Diakuinya hak-hak para pedagang lama dan pribumi nampaknya diabaikan oleh pihak Perumda Pasar. Janji untuk mendahulukan pedagang lama ternyata jauh dari apa yang diharapkan. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: