Warga dan Anak Sekolah Ramai-ramai Galang Dana Bencana

Warga dan Anak Sekolah Ramai-ramai Galang Dana Bencana

MAJALENGKA - Penggalangan dana dan bantuan untuk korban musibah banjir bandang di Kabupaten Garut, terus dilakukan berbagai elemen masyarakat di Kabupaten Majalengka. Minggu (25/9) BPK Oi Majalengka melakukan penggalangan dana dan bantuan di sekretariat BPK Oi Desa Leuwiseeng Kecamatan Panyingkiran. Ketua BPK Oi Majalengka, Iman Sabumi SSos menyebutkan penggalangan dana dan bantuan itu bekerja sama dengan Pemdes Bonang, Dishutbunak Majalengka, dan berbagai komunitas seperti Saung Eurih, Majelis Dzikir Al Awaliyah, Gosseka Kadipaten, Passer Majalengka, Konser Kampung Jatitujuh, masyarakat Desa Bonang dan Leuwiseeng serta seluruh elemen serta perorangan.   “Alhamdulilah dana yang terkumpul mencapai Rp5,2 juta plus bantuan seperti makanan, minuman, pakaian layak pakai dan lainnya mencapai satu truk,” kata Iman. Dana bantuan yang terkumpul akan dititipkan ke posko  Oi wilayah Jawa Barat di Garut. Iman  menyampaikan terima kasih kepada berbagai elemen masyarakat  yang sudah mendukung, membantu, dan menyumbang untuk korban di Garut. Iman berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan dan membantu para korban bencana. Kepedulian juga ditunjukkan warga Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh. Atas inisiatif sendiri, mereka mengumpulkan berbagai bantuan untuk dikirimkan langsung ke penampungan korban musibah yang menelan belasan jiwa tersebut, Minggu (25/9). Waskana (40) warga setempat ikut berduka dan sedih, sehingga bekerja sama dengan aparat desa dan Majelis Dzikir Al Awaliyah yang menjadi tempat penampungan barang-barang bantuan. Tak ketinggalan warga juga membantu inventarisasi dan mengemas bantuan. “Kepedulian warga Desa Sumber Kulon membuat terharu. Bantuan bukan saja dari warga yang mampu, warga yang ekonominya pas-pasan juga berpartisipasi. Bukan nilai bantuannya yang dilihat, tapi niat baik mereka patut diapresiasi,” katanya. Panitia pengumpulan bantuan dari Majelis Dzikir Al Awaliyah H Suhenda SPdI menambahkan, bantuan dari warga dan jamaah dzikir langsung dikemas. Sebelumnya dilakukan penyortiran untuk memisahkan antara makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari. “Bantuan tidak lagi dititipkan melainkan langsung didistribusikan ke Garut dan Sumedang. Tujuannya agar bantuan tidak lama ditampung, karena korban sangat membutuhkan. Disana kami sudah berkoordinasi dengan posko setempat untuk serah terima,” ujar Suhendi. Bantuan untuk korban bencana di Garut juga digalang siswa TK Kemala Bhayangkari 32, yang berhasil mengumpulkan dana bantuan senilai Rp1.571.500. Kepala TK Nining Yuningsih mengungkapkan dana bantuan tersebut berasal dari penggalangan dana di lingkungan Polres Majalengka, Jumat (23/9). “Alhamdulillah hasil penggalangan dana tersebut sangat memuaskan, dan dana ini akan kami salurkan melalui posko PGRI Kabupaten Majalengka,” ungkapnya. Penggalangan dana juga merupakan bentuk keprihatinan atas musibah yang telah menewaskan puluhan orang itu. Pihaknya berharap dana yang telah dikumpulkan bisa bermanfaat bagi para korban. Penggalangan dana juga memberikan pelajaran kepada para siswa, tentang pentingnya membangun kepedulian dan membangun solidaritas sesama manuasia. “Ketika solidaritas dan kepedulian ini terbangun, bisa meminimalisir sifat individualisme. Saya berharap musibah di Kabupaten Garut menjadi pelajaran bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujarnya. (ara/gus/bae)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: