RSGJ Belum Punya Dokter Khusus untuk Pasien Thalasemia

RSGJ Belum Punya Dokter Khusus untuk Pasien Thalasemia

KESAMBI - Thalesemia masih asing bagi banyak kalangan. Kelainan darah, membuat penderitanya perlu tranfusi darah terus menerus. Sayangnya, penanganan untuk pasien thalasemia masih terbatas. Tidak ada dokter khusus dan alat pengikat zat besi di RSUD Gunung Jati. Oleh karenanya penderita thalesemia hanya diberikan pelayanan pemulihan berupa transfusi darah. \"Penyakit ini memang belum bisa disembuhkan tapi bisa dipulihkan dengan tranfusi darah,\" ujar Dokter Spesialis Anak RSUD Gunung Jati, dr Nurhayati SpA, saat menerima inspeksi Komisi C DPRD, Senin (26/9). Nurhayati menambahkan, thalasemia, ujarnya merupakan penyakit bawaan genetik dan menyerang sel darah merah. Sel darah merah ini mengalami kelainan, yakni tidak dapat memproduksi asam amino pada rantai asam amino, sehingga tidak dapat menghasilkan hemoglobin. Di Kota Cirebon sendiri, berdasar data RSUD Gunung Jati, terdapat tiga sembilan pasien thalasemia. Saat melakukan inspeksi di RSUD Gunung Jati dan Puskesmas Kejaksan, Anggota Komisi C DPRD, Jafarudin prihatin dengan kondisi ini. Dikatakannya, ada salah satu penderita Thalesemia yakni Putri Aisyah (4) yang sebelumnya pasien Puskesmas Kejaksan. Putri terdiagnosa thalesemia sejak usia dua tahun. “Putri ini kondisinya sudah dalam tahap darurat. Saya akan berupaya supaya Putri bisa dirujuk ke RS Hasan Sadikin,” tuturnya. Dokter Fungsional Puskesmas Kejaksan, dr Wenty Prihantinah menambahkan, thalasemia yang diderita Putri termasuk kategori minor. Dari hasil pemeriksaan, tingkat survival (bertahan hidup) tinggi. Namun Putri harus rutin melakukan transfusi darah. Minimal sepekan sekali.  (via)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: