Kuwu Ini Gratiskan Kursus Bahasa Inggris bagi Warganya
INDRAMAYU - Moto Desa Dukuh, Kecamatan/Kabupaten Indramayu “Jelas” terus direalisasikan Kuwu Asmanto. Sehingga tak hanya moto atau slogan semata. Menurut Asmanto, slogan “Jelas” adalah jujur, luwes dan cerdas. Implementasi moto tersebut dibuktikan dengan kerja konkret kuwu dan para perangkat desa. Pihaknya berusaha untuk transparan kepada masyarakat terkait berbagai program termasuk pembangunan. Untuk proyek fisik tahun ini digulirkan kepada betonisasi jalan dan tembok penahan tanah (TPT). “Untuk TPT dan beton jalan di blok pesawahan yang masuk wilayah RT/RW 1,” katanya kepada Radar Indramayu. Sejak terpilih sebagai kuwu pada tahun 2015, Asmanto juga rutin mengadakan doa bersama di aula Ki Permana yang melibatkan perangkat desa, muspika dan masyarakat setempat. Kegiatan itu bertujuan sebagai media silaturahmi dengan semua komponen desa. “Alhamdulilah setiap Jumat Kliwon kami mengadakan doa bersama. Itu dilakukan sejak saya terpilih sebagai kuwu dan sampai saat ini masih berlangsung. Mudah-mudahan tetap istiqamah. Karena niat kami adalah untuk silaturahmi dan mendoakan para sesepuh dan leluhur,” ungkapnya. Pemdes juga ikut mencerdaskan generasi penerus. Salah satu wujud nyata adalah dengan menyelenggarakan kursus bahasa Inggris secara gratis untuk siswa kelas 1 hingga 5 SD. “Ini rutin seminggu sekali. Ada dua kelas yakni kelas 1-3 dan 4-5. Ini juga bagian dari upaya kami dalam rangka ikut mencerdaskan masyarakat,” papar pria kelahiran 1965 itu. Soal pelayanan kepada warga, ia dan perangkat desa berusaha untuk luwes (fleksibel). Artinya selain memberikan layanan sesuai jam kerja di balai desa, tak juga dirinya warga yang berkunjung ke rumah di luar jam kantor. “Ya kami terima. Karena kami selaku pelayanan masyarakat. Jadi ya harus siap. Kapan pun dan dimana pun. Ini komitmen kami untuk memberikan yang terbaik buat warga Dukuh. Tentunya kami selalu bersinergi dengan lembaga dan muspika,” paparnya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap petani, BUMDes juga melayani jasa pompanisasi dengan biaya yang terjangkau. “Kalau ada petani yang kesulitan mendapatkan air, BUMDes memfasilitasi dengan melakukan penyedotan air lewat pompa. Yang pasti biayanya lebih ekonomis karena semangatnya membantu petani,” pungkas Kuwu Asmanto. (bag)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: