Atap SDN 2 Pamengkang Ambruk, Kegiatan Belajar Siswa Bakal Terganggu

Atap SDN 2 Pamengkang Ambruk, Kegiatan Belajar Siswa Bakal Terganggu

CIREBON - Setelah tiga bulan dikosongkan, atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Pamengkang Kecamatan Mundu akhirnya roboh, Sabtu pagi (8/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Saat kejadian tidak ada angin kencang yang bertiup juga tidak ada korban jiwa karena siswa libur panjang kenaikan kelas. Bangunan itu roboh karena kerangka atap sudah keropos dan patah, sehingga tak kuat lagi menahan beban genting. Tentunya saat awal masuk tahun ajaran baru siswa terancam bisa telantar. Hal itu mengingat sudah ada dua ruangan kelas yang tidak digunakan. Satu ruangan atapnya sudah rusak parah, dan satu lokal kelas lagi kondisinya juga nyaris roboh. Sehingga dua ruang kelas itu tidak akan digunakan. \"Kami bingung karena tanggal 17 Juli, Senin depan siswa sudah masuk tahun ajaran baru,\" ucap Kepala SDN 2 Pamengkang Aman SPd kepada Radar Cirebon, kemarin. Namun demikian, pihaknya sudah merencanakan untuk membagi jadwal masuk kelas pagi dan siang untuk menggunakan ruangan yang ada secara bergantian. Ada empat ruangan dari enam lokal kelas yang masih bisa digunakan. \"Kebijakannya nanti kita jadwalkan untuk kelas satu dan enam masuk pagi. Kemungkinan untuk kelas empat dan lima bisa masuk siang,\" terangnya. Dikatakan dia, total saat ini ada sekitar 285 siswa di SDN 2 Pamengkang. Sementara jumlah siswa baru mencapai 42 orang. Tidak hanya ruangan kelas yang tidak bisa digunakan, Aman juga menyebutkan pihaknya masih kekurangan kursi dan meja untuk para siswa. Hal itu lantaran banyak mebeler yang rusak karena dimakan usia dan juga tertimpa atap yang roboh. Kejadian atap yang roboh ini, membuat masyarakat setempat waspada. Jalan umum yang dekat bangunan sekolah sengaja ditutup, karena khawatir atap tersebut bisa ambruk ke jalan sewaktu-waktu. \"Saat kejadian tidak ada hujan, juga tidak ada angin, saya juga kaget karena dikasih tahu penjaga sekolah. Karena sekolah kan sedang libur, jadi langsung ke lokasi untuk melihat kondisi,\" terang Aman lagi. Sejak beberapa hari lalu, masyarakat setempat sudah mendengar bunyi kerangka kayu ruang kelas tersebut berbunyi. Pertanda akan roboh. Masih beruntung, bangunan tersebut roboh saat tidak ada kegiatan belajar mengajar. Sebenarnya, kata Aman, sekolah sudah beberapa kali mengajukan untuk merehab ruangan kelas tersebut. \"Sudah lama kami ajukan dari tahun 2015, tapi belum ditanggapi, hingga akhirnya kami kosongkan tiga bulan lalu. Lalu sekarang akhirnya roboh,\" cetusnya. Kuwu Desa Pamengkang Saefudin Juhri mengatakan, mendekati tahun ajaran baru ini, pihaknya berharap agar pemerintah daerah melalui Dinas Pndidikan Kabupaten Cirebon bisa secepatnya memperbaiki bangunan tersebut. \"Kasihan siswa karena sebentar lagi akan masuk tahun ajaran baru,\" terangnya. Dia mengatakan, melihat kondisi yang terjadi, ruangan kelas yang biasanya dipakai oleh murid kelas tiga itu, tidak bisa dipakai lagi. Sementara satu lokal ruangan di sebelahnya juga tidak digunakan, karena khawatir akan merambat. Dua ruangan kelas yang tidak bisa digunakan itu berada dalam satu kerangka atap yang sama. \"Kelihatannya memang ruangan roboh karena tidak mampu menopang beban genteng, kita berharap secepatnya bisa diperbaiki,\" jelas Saefudin. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: