Ada Opsi Pasar Darurat Kanoman Tertutup untuk Kendaraan

Ada Opsi Pasar Darurat Kanoman Tertutup untuk Kendaraan

CIREBON–Rencana pembangunan pasar darurat sudah menemukan titik temu. Sementara untuk pengaturan lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) akan menempatkan personelnya di lokasi. Kepala Dishub Kota Cirebon Drs H Atang Hasan Dahlan MSi mengatakan, pusat keramaian seperti Jl Kanoman, Jl Winaon dan Lemahwungkuk membutuhkan perhatian lebih. Apalagi saat tiga ruas jalan itu digunakan untuk pasar darurat. “Kalau lokasinya di mana, itu kami serahkan kepada Perumda Pasar dan pihak terkait. Kami akan membantu semaksimal mungkin untuk pengaturan lalu lintasnya,” ucap Atang, kepada Radar. Atang mengungkapkan, dalam penataan lalu lintas di Jl Kanoman dishub terlibat aktif. Rekayasa lalu lintas satu arah sudah digagas sejak 2015. Kelamahan selama ini, ialah masyarakat yang seringkali melawan arus dan penggunaan badan jalan secara berlebihan untuk parkir. “Nanti ada petugas yang mengatur lalu lintas, supaya tidak terjadi penumpukan kendaraan berlebihan. Kita juga akan koordinasi untuk menata parkir pasar darurat. Kendala terbesar adalah lahan parkir,” tuturnya. Sementara untuk rekayasa lalu lintas dapat diterapkan sesuai kebutuhan. Untuk sampai ke tahap itu, kata Atang, dibutuhkan kajian. Termasuk penataan pedagang agar tidak masuk ke badan jalan terutama lemprakan. Ada opsi agar jalan sekitar lokasi pasar darurat tertutup untuk kendaraan. Hal ini butuh lahan parkir yang representatif. Di tempat terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Drs Asep Dedi MSi telah mendapatkan laporan resmi dari Perumda Pasar, tentang rencana pasar darurat. Lokasinya tetap di sekitar Pasar Kanoman. Hanya saja, waktu pembangunan setelah hajat Festival Keraton Nusantara (FKN) selesai. Ia mengatakan, pembangunan pasar darurat merupakan satu kebutuhan wajib di saat revitalisasi mulai berjalan. “Kami bersyukur ada investor yang mau membangun Pasar Kanoman. Pasar darurat akan dibangun disekitarnya. Tapi nanti setelah hajat FKN,” ucapnya. Dikatakan, FKN merupakan hajat Kota Cirebon yang di dalamnya ada pemerintah daerah. Karena itu, acara nasional ini harus didukung semua elemen agar berjalan lancar. Sejauh ini, pertentangan pasar darurat ada pada pemilik toko yang khawatir sulit berjualan. Karena itu, Asep sudah meminta Perumda Pasar dan SKPD terkait seperti Dishub, Satpol PP dan Disdagkop agar lebih menata wilayah tersebut. Sehingga, saat pasar darurat dibangun dan mulai beroperasi, semua pihak tetap dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Sementara itu, Sekretaris IPP Pasar Kanoman Maman mengaku, pedagang setuju dengan rencana pasar darurat dibangun sekitar Kanoman. Bahkan, sejak awal pedagang meminta pasar darurat tidak jauh dari lokasi lama. Ia khawatir bila lokasi pasar darurat berpindah jauh dari tempat saat ini, dikhawatirkan akan menyulitkan pembeli. “Kalau jauh, 1.400 pedagang bisa kehilangan pelanggan. Kami ingin pasar darurat di sekitar Kanoman saja,” tukasnya. Ia juga menjamin pedagang akan mentaati ketentuan pemerintah. Seperti membuang sampah tidak sembarangan, menjaga ketertiban dan hal lainnya yang mendukung kelancaran aktivitas bersama. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: