Kepala DLH Sidak, 9 TPS Rawan Kiriman Sampah dari Warga Luar Kota

Kepala DLH Sidak, 9 TPS Rawan Kiriman Sampah dari Warga Luar Kota

CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menginventarisir tempat pembuangan sampah (TPS) yang rawan kiriman dari luar daerah. Dari pantauan lapangan yang dilakukan, Kepala DLH, R Abdullah Syukur berencana melakukan penambahan personel untuk megantisipasi kiriman sekaligus mencegah terjadinya kelebihan kapasitas. “Saya masih lihat dan memperhatikan terutama volume sampah di siang dan sore hari. Setelah dipetakan, ada sembilan TPS yang rawan sampah,” ujar Syukur, saat inspeksi mendadak di TPS Stadion Bima, Rabu (9/8). Dijelaskan dia, maksud rawan sampah ialah TPS yang sering overload dan mendapatkan kiriman dari luar daerah. Adanya pengiriman sampah di luar daya tampung itu kerap mengakibatkan penumpukan dan tidak terangkut. Sebab, mereka yang membuang sampah biasanya sembunyi-sembunyi dan di luar jam pengangkutan. Kesembilan TPS yang dimaksud ialah, TPS Kesambi, TPS Taman Krucuk, TPS Stadion Bima, TPS Katiasa, TPS PDAM, TPS Jl Cipto Mangunkusumo, TPS  PLTG Sunyaragi, TPS Panjunan dan TPS Kalijaga. Selain melakukan pemetaan, ia berencana melakukan langkah-langkah penanganan. Salah satunya menambah personel di masing-masing TPS dalam bentuk petugas piket. Petugas ini akan melakukan penjagaan sekaligus memberitahukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sesuai zona tempat tinggal. Kemudian menyosialisasikan jam pengangkutan, agar sampah yang dibuang bisa langsung terangkut petugas. Langkah-langkah ini diyakini bakal mengurangi timbunan di TPS, sehingga bau menyengat ataupun efek dari tumpukan sampah bisa diminimalisasi. “Kadang sampah dibuang bukan rumah tangga, tapi pakai truk. Itu yang membuat volume sampah semakin tidak terkendali, apalagi sampah itu justru malah dari luar wilayah Kota Cirebon,” bebernya. Mantan kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pemkot ini meminta agar pembuangan sampah dari luar kota agar tidak masuk ke TPS di Kota Cirebon. Sebab, setiap daerah seharusnya memiliki TPS dan mekanisme pengangkutan ke TPA sendiri. Apalagi, volume sampah di Kota Cirebon masih tinggi. Dalam sehari mencapai Sekitar 700 meter kubik dan seluruhnya masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Kopi Luhur melalui pengangkutan 38 armada truk. Rencananya, akan ada bantuan truk lagi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang difungsikan sebagai sweeper bila terjadi overload. (abd)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: