Priscilya Herpati, Murid Kelas 6 SD yang Terbitkan Buku Fiksi

Priscilya Herpati, Murid Kelas 6 SD yang Terbitkan Buku Fiksi

Priscillya Herpati baru kelas 6 sekolah dasar. Tapi ia sudah punya buku karya sendiri. Mengambil kisah fiksi, ia menyusuri alam imajinasinya. Berangkat dari kisah Tinkerbell dan Peterpan, Priscillya menggubahnya jadi sebuah bacaan yang menarik. NOVRILA MAYANG PANGESTI, Cirebon “AKU tahu aku hidup karena aku merasakannya dan dengan merasakannya aku tahu bahwa aku ada,” Giacomo Casanova. Itu adalah salah satu kutipan yang ada di dalam Novel Casanova. Menceritakan kisah Giacomo Casanova yang dikenal sebagai penakluk banyak perempuan. Ceritanya tak sekadar pesona Giacomo Casanova. Banyak hal yang bisa menjadi inspirasi di dalamnya. Dia penulis, penyair, penerjemah, filsuf, pemikir bebas, petualang, pengusaha, dan sekaligus mata-mata. Casanova ini menjadi salah satu novel favorit Priscilya Herpati, siswa kelas 6 di SDN Kalijaga Permai. Sepintas, Priscilya sama seperti anak usianya. Obrolannya pun sederhana. Yang membedakan, ia membaca lebih banyak buku dari sebayanya. Bacaannya sudah melanglangbuana. Tidak heran bila akhirnya dia bisa menerbitkan buku di usianya yang masih sangat belia. Buku bergenre fiksi itu diadaptasi dari kisah fiksi antara Tinkerbell dan Peterpan di Neverland. Dengan menggunakan alur cerita yang berbeda, gadis belia ini mengemasnya dengan menarik. Priscillya bercerita, karyanya itu menjadi novel pertama yang ditulis. Selama ini dirinya hanya hobi untuk membaca novel-novel berbagai genre. Namun ketika mencoba menulis, genre fiksi ini yang dipilihnya. \"Kalau fiksi ini lebih enak aja nulisnya. Sesuai sama khayalan kita,\" ujarnya. Novel yang dibuatnya, menceritakan kisah Tinkerbell dan Peterpan yang diadaptasi. Bukunya diberi judul Secret of The Wings. Menceritakan perjuangan Tinkerbell dalam bertemu dan keajaiban di balik Negeri Winter Woods. Negeri peri yang berada di dataran salju. Penasaran dengan apa yang di balik negeri tersebut, membuat Tinkerbell lantas melangkahkan kaki untuk mengetahui rahasia-rahasia di dalamnya. Dari sana, barulah ditemukan berbagai fakta baru yang belum pernah ditemui Tinkerbell sebelumnya. \"Iya, ini cerita yang saya buat sendiri. Tapi masih memakai nama-nama Tinkerbell dan Peterpan,\" tuturnya. Di sekolah, ada belasan siswa yang juga menuliskan karyanya masing-masing. Namun, hanya Priscillya yang menulis lebih dari 6 ribu kata dalam waktu beberapa bulan saja. Dari sanalah yang membuat karyanya berhasil dibukukan pihak sekolah. Setelah dicetak, Cecill –sapaan akrabnya- mengaku senang karena bukunya banyak diperebutkan. Novel fiksi setebal 80 halamannya itu ditulis dengan bimbingan guru di sekolahnya. Ketika 20 eksemplar buku yang dicetak pihak sekolah diperebutkan guru, UPT Pendidikan, tentu sangat bangga. Apalagi, bukunya juga diserahkan ke Dinas Pendidikan Kota Cirebon. \"Bangga iya, senang apalagi. Saya senang buku yang saya tulis banyak disukai orang,\" akunya. Mengerjakan buku karyanya sendiri itu juga diakui guru pembimbing Cecill, Dewi Pujiati. Sebelumnya, pihak sekolah memang sudah membimbing dan mengantarkan para siswanya untuk mengenal budaya membaca sedikit-sedikit. Setelah pulang dari agenda pelatihan literasi di Australia, West Java Underline Teacher Program (WJATP) di tahun 2013, Dewi mulai menyosialisasikan program literasi di sekolahnya. Cecill bersama belasan siswa lainnya yang tergabung dalam Komunitas SDN Kalijaga Cerdas itu diarahkan membaca mulai di kelas 4 SD. Di tahun pertama, angkatan Cecill itu diajak untuk rajin-rajin membaca buku. Ketika naik di kelas 5 SD, tingkatannya pun naik dengan me-review buku yang dibaca. Yang kemudian naik di kelas 6, anak sedikit demi sedikit diajak untuk bisa mengembangkan daya tulisnya. Seperti salah satunya Cecill ini. \"Sejujurnya mereka ini sudah dikawal kami sejak mereka masih kelas 4 SD, ada tahapannya sampai mereka sekarang bisa kecanduan membaca dan menulis itu. Itu semua kita pantau sejak dua tahun lalu setelah saya merealisasikan program literasi di sekolah ini selepasnya dari Australia,\" terangnya. Dewi menyebutkan, salah satu cara sekolah untuk memotivasi siswanya adalah bersama kepala sekolah dan jajaran pengajar lainnya terlebih dulu menerbitkan bukun. Mencotohkan sudah memiliki buku, akhirnya dari sanalah yang memotivasi para siswa untuk menerbitkan bukunya sendiri. \"Justru saya dan kepala sekolah ini kita coba panas-panasi mereka. Ini loh kita sudah punya buku, masa kalian belum,\" katanya. Selain Secret of The Wings yang diterbitkan Cecill, guru dan kepala sekolah pun ikut menertibkan bukunya masing-masing. Seperti Dewi Pujiati misalnya. Buku yang berjudul Nekad dibuatnya sendiri. Begitu pula dengan Kepala SDN Kalijaga Permai SDN Kalijaga Permai Novi Nurul Khotimah yang membuat buku Manajer Sekolah Out of The Box. Sejumlah buku karya warga SDN Kalijaga Permai itu diserahkan pada Dinas Pendidikan Kota Cirebon. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: