Menpar Dorong Garut Jadi Destinasi Wisata Dunia

Menpar Dorong Garut Jadi Destinasi Wisata Dunia

GARUT - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi gelaran event Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2018 yang disambut meriah masyarakat dan wisatawan. Momentum itu bisa mengembalikan, bahkan meningkatkan popularitas Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang dahulu pernah dikenal dengan sebutuan ‘Switzerland van Java’. Komitmen kuat Bupati sebagai CEO (Chief Executives Officer) merupakan kunci kesuksesan. “Karena 50% keberhasilan dalam mengembangkan pariwisata di suatu daerah sangat tergantung dari CEO commitment itu,” kata Menpar Arief Yahya menjawab pertanyaan wartawan seusai membuka event Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) 2018 di lapangan Ciateul di Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul. Menpar pada kesempatan itu menjelaskan bahwa sudah banyak daerah yang dahulu sektor pariwisata belum berkembang dan tidak dikenal, dengan adanya CEO commitment Bupati dan didukung seluruh komponen kekuatan Pentahelix (akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media), disertai semangat incorporated berhasil menjadikan pariwisata dikenal ke mancanegara. Sekaligus menjadi sumber penggerak ekonomi utama daerah. “Ini sudah dibuktikan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai salah satu kabupaten yang kini menjadi destinasi pariwisata kelas dunia, dan berhasil menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan dalam menyejahterakan masyarakat,” kata Arief Yahya. Menpar mengatakan, Garut pernah dijuluki sebagai Switzerland van Java. Namun kini dalam perkembangan, Garut dikenal melalui produk oleh-oleh yaitu ‘Dodol Garut’ dan kambing Garut, serta produk kerajinan kulit (jaket, tas, dan asoseri). “Sebagian masyarakat Garut juga dikenal keahliannya dalam usaha cukur rambut (barbershop), semua ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk mengangkat pariwisata Garut,” kata Arief Yahya yang didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah dan Pjs Bupati Garut Koesmayadi. Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah, sebagai putra Garut. “Hampir 80% wilayah Kabupaten Garut ini adalah daerah konservasi, sehingga pilihan yang paling tepat untuk memajukan daerah ini adalah melalui sektor pariwisata dan budaya atau ekonomi kreatif,” katanya. Menurut Ferdiansyah, bahwa pariwisata sudah teruji sebagai sektor yang mampu menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar, tanpa harus merusak lingkungan. Karena prinsip dalam mengembangkan pariwisata adalah harus berkelanjutan (sustainable tourism). Penyelenggaraan event GPBG 2018 bersamaan merayakan Hari Jadi Kabupaten Garut ke-205, dan berlangsung pada 20-27 Februari 2018 ini, dijadikan sebagai momentum untuk mempromosikan potensi pariwisata Garut. Even GPBG 2018 masuk dalam 100 Calender of Event (CoE) Nasional yang digelar sepanjang tahun 2018 untuk mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia maupun menggerakan 270 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air sebagai target pariwisata tahun ini. (zain)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: