Setelah Citilink, Lion Air Segara Buka Rute Surabaya dan Denpasar di BIJB

Setelah Citilink, Lion Air Segara Buka Rute Surabaya dan Denpasar di BIJB

MAJALENGKA- Bandara Internasional Jawa barat (BIJB) Kertajati perlu terus digali potensi dan pemanfaatannya. Terutama oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan sebagai bandara baru yang sudah memiliki fasilitas layanan penerbangan domestik dan internasional. Hal itu disampaikan anggota Komisi V DPR-RI Bambang Haryo Soekartono saat mengunjungi Bandara Kertajati, Kamis (2/8). Bambang pun sempat mencoba Bandara Kertajati setelah sebelumnya melakukan penerbangan dari Surabaya menggunakan maskapai Citilink. Kehadiran Bambang disambut Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra dan Chief of Operations Citilink Capt Arry Kalzaman Sudarmadji. “Saya ke sini dalam rangka reses yang ingin melihat langsung Bandara Kertajati dengan menggunakan Citilink. Ternyata tugas dan tanggung jawab dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan untuk memaksimalkan potensi bandara sekarang ini. Karena mereka juga bagian dari yang sudah menginisiasi pembangunan Bandara Kertajati. Jadi dana APBD dan APBN harus bisa dimanfaatkan publik. Harus bisa dimanfaatkan,” kata Bambang. Sebagai bandara yang didesain untuk menjadi pemecah kepadatan di Soekarno-Hatta Cengkareng dan Husein Sastranegara Bandung, lanjut Bambang, seharusnya bisa melayani banyak rute domestik, bahkan internasional. “Hanya saja sejak Mei 2018 lalu diresmikan Presiden Joko Widodo, bandara ini belum melayani banyak rute di Indonesia secara langsung,” ujarnya. Bambang menjelaskan, Citilink sebagai anak perusahaan maskapai Garuda Indonesia, sejak pertama beroperasi di musim mudik Lebaran 2018 baru melayani rute Kertajati menuju Surabaya dan sebaliknya. Adapun layanan ke beberapa daerah seperti Bali, Pontianak dan Balikpapan masih harus transit di Bandara Juanda Surabaya. “Load factor-nya ini baru sekitar 60 persen. Cuma saya kira ini masih kurang di Bandara Kertajati ini. Bagaimana caranya airlines ini mau tetap terbang ke sini. Karena penumpang sendiri sebenarnya merasa pelayanan di sini baik dan memuaskan,” ucap Bambang. Menurutnya, Bandara Kertajati juga sudah terintegrasi dengan transportasi darat yang mengakomodir penumpang dari Bandung dan Cirebon dengan menggunakan DAMRI. Aksebilitasnya melalui Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Layanan itu juga, sebut Bambang, sebagai upaya untuk memaksimalkan area potensial yang menyasar wilayah Cirebon Raya, Bandung Raya dan kawasan Bodekarpur (Bogor, Depok, Karawang dan Purwakarta). Bandara Kertajati yang ditunjang kawasan aerocity, menurutnya, akan menjadi kawasan masa depan di Jawa Barat sebagai upaya untuk pemerataan pembangunan. Dia pun meminta PT BIJB bisa segera merealisasikan aerocity sebagai penunjang pergerakan orang dan barang. Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menambahkan, sejak Bandara Kertajati mulai melayani penumpang reguler pada 1 Juli 2018 lalu, memang baru satu maskapai yang melayani penerbangan. Beberapa maskapai seperti Lion Air, sebut Virda, sudah menyatakan ketertarikannya dan siap beroperasi pada pertengahan Agustus 2018 ini. Rute yang dilayani Lion Air ini yakni Surabaya dan Denpasar. “Sekarang memang baru satu rute. Tapi kan ini akan ada lagi. Kertajati kan sudah terkoneksi juga ke beberapa daerah lainnya seperti ke Bali, dan Balikpapan,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: