Siti Badriah Tak Takut Nyanyi Dekat Pantai
MUSIBAH yang menimpa band Seventeen menjadi catatan tragis bagi dunia musik Tanah Air. Para musisi turut berduka cita atas meninggalnya keluarga band Seventeen akibat tsunami saat mengisi acara di pinggir pantai Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12). Pedangdut Siti Badriah pun turut berduka atas musibah bencana tsunami di Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan. Pelantun lagu Lagi Syantik ini menilai ajal sudah ditentukan oleh Tuhan, oleh karena itu dia tetap memenuhi undangan manggung di acara malam Tahun Baru 2019 di Morotai yang jaraknya dekat dengan pantai. \"Kalau dari saya sendiri sih itu kembali lagi ke Sibad aja. Karena kayak gitukan (tsunami) enggak bisa diprediksi gitu. Sering (manggung di pantai, termasuk di Morotai itu di dekat pantai juga,\" kata Itink Manager Siti Badriah saat dihubungi Fajar Indonesia Network (Radar Cirebon Group), Selasa (25/12). Di malam pergantian tahun nanti, Sibad bakal menyanyikan lagu-lagu hitsnya beberapa di antaranya Berondong Tua, Bara Bere, Terong Dicabein, dan lagunya yang paling populer di 2018 Lagi Syantik. Selain membawakan lagu-lagu hitsnya, Sibad juga akan menyanyikan lagu-lagu penyanyi lain. “Biasanya nyanyi tujuh lagu, yang pasti lagu aku kan dan mungkin lagu orang juga. Belum tahu dulu kalau masalah lagu belum ada kabar dari sana juga gitu, biasanya seminggu mau acara baru dikabarin,” jelas perempuan yang juga menjajali seni peran, baru-baru ini. Sedangkan, Manager Sheila On 7, Barkah menuturkan, di manapun tempat manggung pasti ada risikonya. Karena hidup dan mati itu telah menjadi ketetapan dari Sang Pencipta. Tapi kata ia manusia bisa mengurangi risiko-risiko kemungkinan apa yang akan terjadi. Secara tidak langsung Barkah mengatakan bahwa pihaknya tidak akan manggung di dekat pantai. \"Ya kalau sebenarnya mau diikutin takutnya ya manggung di mana aja kan bisa ada musibah, tapi seperti itu kan enggak bisa dikaitkan dengan apapun. Saya yakin kemarin bikin acara di manapun pasti niatnya baik cuman kan yang namanya kejadian seperti itu pasti nggak diperkirakan, tapi bukan berarti bahwa kita enggak bisa mencoba mengurangi risiko-risiko ya,\" jelas Barkah. Bukan hanya di pantai, bahkan di lapangan terbuka pun, kata Barkah bisa saja terjadi hujan badai. Hal ini pernah dialami grup musik yang berisikan Akhdiyat Duta Modjo (vokal), Eross Candra (gitar, dan backing vokal), Adam Muhammad Subarkah (bass, backing vokal) danBrian Kresna Putro (drum). \"Waktu itu kan pernah kita juga ada di sebuah acara di Jakarta yang ternyata panggungnya rubuh karena hujan badai. Itu kan nggak di pinggir pantai juga tapi ya itu, alhamdulillah sih nggak ada korban juga kayak luka-luka juga nggak karena waktu itu sedang break yah,\" kata Barkah. Dilanjutkan Barkah, musibah tidak selalu bisa diprediksi seperti halnya yang dialami Seventeen saat manggung ada tsunami akibat erupsi gunung anak krakatau. \"Karena engga mungkin sudah diperkirakan ada musibah tetap dilakukan kan harusnya enggak,\" ujarnya lagi. Upaya meminimalisir musibah terhadap manusia kata Barkah salah satunya mengurangi risiko. Sheila On 7 sendiri kata ia tidak pernah manggung di pantai. Namun segala hal yang berhubungan dengan ketetapan Ilahi maka tidak bisa ditawar-tawar lagi. \"Kalau saya melihatnya kalau sekarang mau manggung di pantai bisa kena laut, mau manggung di kaki gunung yah bisa kena batu, mau manggung di lapangan terbuka bisa kena hujan badai, mau manggung di gedung bisa gedungnya roboh. Ya intinya di manapun yang namanya kalau sudah musibah yah musibah tinggal sama kayak orang kalau bicara hidup pasti ada mati yah itu sudah ketetapan dari Allah,\" katanya. (dim/din/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: