Rip Current, Ombak Tenang Penarik Mantan Pemain Persis Solo di Pantai Baru Srandakan Bantul?

Rip Current, Ombak Tenang Penarik Mantan Pemain Persis Solo di Pantai Baru Srandakan Bantul?

Pantai dengan ombak yang tenang memang sangat menggoda kita untuk menceburkan diri. Namun hati-hati, jangan-jangan ombak tenang itu justru arus ganas yang akan menyeret kita ke laut. Seperti kejadian di Pantai Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta yang menyeret lima wisatawan asal Rancaengkeng Bandung dan Kartosuro, Jawa Tengah, Kamis (20/6/2019). Tiga orang berhasil diselamatkan, dua orang yakni mantan penyerang Persis Solo yang hilang terseret ombak di Pantai Baru, Ferry Anto Eko Saputro (34) hingga kini terus berlanjut. Jika hari ini tidak membuahkan hasil, pencarian akan berlanjut hingga sepekan ke depan. Kedua, diberitakan sebelumnya Freya Fajrina Dwi Saputri (7), anak dari eks pemain Persis Solo Ferry Anto Eko Saputro (34) akhirnya ditemukan setelah tenggelam di Pantai Baru Bantul, Kamis (20/6/2019) kemarin. Freya ditemukan di Pantai Trisik, Kulon Progo, dalam kondisi sudah tak bernyawa. \"Keluarga korban, Ibu Desi yang merupakan bibi korban datang ke Pantai Trisik untuk melihat jenazah yang di temukan. Dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah keluarganya yang terseret ombak di Pantai Baru, atas nama Fajrina Dwi Saputri,\" kata Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto dalam keterangannya, Sabtu (22/6). https://www.instagram.com/p/By62JAvHWxM/?igshid=g34g0p82sadc Dari lima korban yang terseret gelombang pasang tiga diantaranya selamat yaitu Shela (17) dan Afdhal Firansyah (11) warga asal Rancaengkek Bandung serta Ai Rohimah (30) warga Kartosuro, Jawa Tengah. Mitos lantas bermunculan, mulai dari ditarik \"penunggu laut\" hingga kemarahan Nyi Roro Kidul. Namun ternyata fenomena ini bukan barang mistis, melainkan sangat ilmiah. Salah seorang warganet, Aditya Wahyudin dalam unggahan di facebooknya menceritakan

\"BOLERAN\" SI AREA TERLARANG YANG MENGHANYUTKAN DI PANTAI. Sharing pengalaman, kebetulan saya orang pesisir pantai. di pantai selatan itu khususnya yg berpasir , ada suatu area di pantai yg jgn sampai kalian dekat2 daerah situ. namanya klo di kampung saya \"BOLERAN\" itu di tandai dengan ombaknya tenang/tidak pecah cuma menggelundung saja ombaknya, padahal di sisi lain ombak memecah besar. orang awam mikirnya itu aman karena tidak ada ombak, tpi sebenarnya itu area mematikan. Kami anak pesisir paham betul itu area terlarang bagi kami untuk berenang di situ, sebab itu cekungan dalam mirip sungai yang air bawahnya mengalir deras ke tengah laut ke arah cekungan yang lebih dalam. tetapi, di area selain boleran pun sama bahayanya kalau di sampai ketengah2. harap pahami itu. [ Tetap hati2 walaupun bukan Boleran,tetap bisa membuat tenggelam, jadi bukan cuma boleran saja yg buat tenggelam] Ciri2 nya adalah : > ombak nya menggelundung tidak seperti area lain yg ombak nya memecah [ ombak memecah ada putih2 air saat memecah, sedangkan ombak menggulung itu cuma gulungan gelombang ]. dan warna airnya rada gelap yang menandakan itu area dalam. > Boleran itu biasanya menjorok ke daratan, biasanya itu berlokasi di skitar 5 - 10meter dari garis bibir pantai tergantung kondisi airlaut pasang atau tidak. [ 5-10 meter jika pasang ] jika air laut surut itu beragam, ada yg berjarak 20m baru boleran. *Garis bibir pantai di sini yg saya maksud itu area terakhir yg di terjang air laut, bukan garis area basah dan area kering. bisa di katakan ombak terakhir yg paling jauh ke darat. *Angka angka itu tidak baku karena berbeda tiap kondisi laut > Area yg bukan boleran/area aman itu bisa berjarak sampe 20 meter lebih dari bibir pantai dan itu tidak ada lubang/aliran airnya gk kuat, itu akan semakin dalam secara berlahan [ semakin jauh semakin dalam], tpi ombaknya memecah besar. itu adalah area kami anak pesisir biasa untuk berenang, bisa aman walau 20meter berenang tpi dengan syarat harus bisa renang dan perhatikan penurunan dalam pasirnya. *Angka angka itu tidak baku karena berbeda tiap kondisi laut > jika di tarik garis sepadan, misal 20 meter dari garis pantai,, area aman memiliki kedalaman itu skitar 100cm-150cm, , sedangkan area boleran itu baru 7meter dari bibir pantai atau misal baru masuk 2 meter ke arah Boleran itu kaki saya tidak menyentuh pasir atau dalam nya lebih dari tinggi badan saya dan airnya mengalir deras. *Angka angka itu tidak baku karena berbeda tiap kondisi laut > dulu pernah saat air laut surut sekali, itu boleran terlihat jelas, bahkan orang awam akan tau, karena terlihat cekungan, dan baru masuk 2 meter saja dari bibir pantai sudah skitar sedalam pusar/pinggang dalamnya , sedangkan di sisi lain, di 20 meter bibir pantai itu hanya se mata kaki sampai lutut.. sangat dangkal.., itu yg paling jelas yg pernah aku liat. jadi di sebelah kanan kiri boleran itu semata kaki sedangkan di boleran itu se pusar. > di pantai saya, dulu sering ada orang tenggelam karena tidak tau hal ini, main2 air di pinggir pantai, hanya beberapa meter dari garis bibir pantai,, tpi lurus dikit ke arah tengah itu boleran, ketika ada ombak besar, orang itu terseret hanya beberapa meter saja tetapi masuk ke boleran dengan air yg dalam dan menghanyutkan. Note : Boleran itu sejenis Ekor dari palung laut, jadi boleran itu mirip seperti sungai yang akan membawa apa saja tertarik arus ke palung laut yg dalamnya puluhan meter. itu pengalaman dari saya, mungkin klo ada salah mohon di koreksi.
Dalam istilah lain disebutkan juga, korban terseret ombak karena mereka berenang di arus balik cepat yang dikenal dengan nama rip current. \"\" Rip current adalah jalur aliran air sempit dengan luas sekitar 9 meter. Ciri-cirinya adalah arusnya terlihat sangat tenang, padahal air di kanan-kirinya berombak kencang. \"\" \"\"
Barangkali rip current ini adalah asal mula peribahasa \"air tenang menghanyutkan\". Walau tenang, arus balik rip current ke laut sangat cepat, mencapai 8 km/jam. Karena terlihat tenang, maka seakan ombak itu aman. Banyak wisatawan yang kemudian bermain di dalamnya.

Mereka baru sadar dalam bahaya ketika tiba-tiba terseret ke tengah laut. Panjang aliran rip current bisa mencapai 700 meter. Mereka yang terseret sulit berenang ke tepian karena terus tertarik arus deras, hingga akhirnya kelelahan dan tenggelam.

Menurut Badan Kelautan Amerika Serikat, NOAA, rip current ini menewaskan 150 orang setiap tahun di negara itu. Di Florida, fenomena ini membunuh lebih banyak orang per tahunnya ketimbang bencana badai, topan, dan tornado jadi satu.

Fenomena rip current ini adalah anomali alam yang terjadi karena tiupan angin yang terpusat pada satu garis. Jika menabrak pantai karang, maka rip current akan pecah. Namun jika ke pantai berpasir, maka akan terjadi daya tarik balik yang cepat.

Menurut Badan Cuaca Amerika Serikat (NWS) satu-satunya cara menyelamatkan diri dari rip current adalah dengan tidak berenang melawan ombak ke pantai. Berenang percuma, karena akan tertarik kembali ke tengah laut, membuat lelah.

Tetaplah tenang dan mengapung hingga berakhir di bagian ujung rip current, ditandai dengan tubuh yang tidak lagi terbawa arus.

Jika sudah mencapai ujung rip current, berenanglah keluar dari aliran ombak berbahaya itu, bisa ke kiri atau ke kanan. Setelah keluar, berenanglah ke pantai atau melambai meminta bantuan penjaga pantai

Berikut ilustrasi cara menyelamatkan diri dari rip current seperti yang dikutip dari Institut Penyelamatan Laut (NSRI) Afrika Selatan:

\"\"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: