Anggota Polresta Cirebon Dibekali Tata Cara Evakuasi dan Penguburan Jenazah Covid-19

Anggota Polresta Cirebon Dibekali Tata Cara Evakuasi dan Penguburan Jenazah Covid-19

CIREBON - Mengevakuasi jenazah terkait virus corona sekaligus menguburkannya berbeda dengan pemakaman biasa. Ada protap yang harus dijalankan.

Bahkan di tengah pandemi Covid-19, tidak menutup kemungkinan penggali kubur untuk mengurus jenazah korban virus corona juga berkurang. Oleh karenanya, polisi harus bisa menggantikan peran tersebut.

Untuk berjaga-jaga atas kondisi itu, jajaran Polresta Cirebon pun dibekali tata cara penguburan dan menghadapi jenazah yang berkaitan dengan Covid-19. Selain materi, juga dilakukan simulasi penanganan jenazah pasien virus corona. Simulasi dilakukan anggota di depan Mapolresta Cirebon di Sumber, Selasa siang (21/4).

“Simulasi ini digelar untuk melatih personel yang tergabung dalam Tim Inafis dan Tim Urkes Polresta Cirebon tentang tata cara mengurus jenazah di tengah wabah Covid 19,” papar Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi melalui Kasubag Humas, Iptu Mohamad Soleh.

Soleh menjelaskan, dalam simulasi tersebut anggota memperagakan sesuai standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan dan WHO. Berbagai tahapan mulai dari korban meninggal ketika berada pinggir jalan, hingga proses pembungkusan jenazah yang menggunakan plastik dan penyemprotan cairan disinfektan.

“Simulasi diperagakan sesuai standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan dan WHO. Yakni mulai dari pemasangan garis polisi, pemakaian alat pelindung diri sesuai standar WHO, hingga pada proses pembungkusan jenazah dengan menggunakan plastik,” ujarnya.

Menurutnya, simulasi ini merupakan langkah yang dilakukan Polresta Cirebon untuk meminimalisasi penularan virus corona terhadap para anggota yang bertugas dan berkontak langsung di lapangan saat menangani jenazah yang terkait virus corona.

“Artinya untuk memudahkan tim yang terlibat saat menangani jenazah jika nanti ada kejadian. Simulasi juga sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan \" terangnya.

Soleh juga kembali mengingatkan warga untuk tak terperangkan hoaks terkait corona yang bisa membuat situasi tak kondusif.

“Kalau ada informasi apa pun soal corona, jangan langsung disebarkan karena belum tentu benar. Justru menimbulkan kepanikan. Pastikan info yang didapatkan adalah valid. Orang meninggal di jalan misalnya, atau orang tiba-tiba jatuh di jalan, lalu disebut corona. Kan belum tentu, belum pasti. Jangan sampai menyebarkan hoaks yang justru meresahkan,” tandas Soleh. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: