Limbah Scrap PT HDEC Disoal Obor Cirtim, Kapolresta Cirebon Tegaskan Masalah Sudah Selesai
Kuwu Desa Kanci, Sunaryo menunjukkan jalan desa yang diperbaiki menggunakan dana dari hasil lelang limbah scrap PLTU II Cirebon Power.-Foto: Dedi Haryadi-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Limbah scrap PT Hyundai Engineering and Construction (HDEC) di area pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) II Cirebon Power menjadi polemik.
Persoalan tersebut memicu rencana aksi unjuk rasa dari Oposisi Berontak Rakyat Cirebon Timur (OBOR Cirtim) pada Senin, 14, Juli 2025 di 3 lokasi.
Yakni, halaman pintu masuk PLTU II Cirebon, Kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Cirebon.
Kendati demikian, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah selesai.
BACA JUGA:Mahasiswa FEB UGJ Observasi di PT Handmade Baskets: Harmoni Kebutuhan Dasar dan Aktualisasi Diri
"Itu masalah sudah selesai. Sudah dirapatkan Polres dan Kodim masalah limbah," kata Kapolresta yang dihubungi radarcirebon.com, Kamis, 10, Juli 2025.
Oleh karena itu, Kapolresta Cirebon mengimbau agar seluruh elemen masyarakat menjaga kondusivitas wilayah.
"Kami mengimbau agar jaga situasi kamtibmas di Cirebon, jangan anarkis, ayo jaga nama baik Kabupaten Cirebon. Viralkan yang indah dan positif dari Cirebon," tandasnya.
Pernyataan Kapolresta Cirebon tersebut merujuk pada kesepakatan pengelolaan limbah B3 dan limbah lainnya dari PT HDEC.
BACA JUGA:Epson Memberdayakan Usaha Kecil dengan Seri Printer EcoTank Generasi Terbaru
Hal tersebut tertuang dalam kesepakatan yang dibuat pada 7, Juli 2025 di Kantor Polresta Cirebon.
Hasil Limbah Scrap PLTU, Bantu Pembangunan Desa
Sebagai informasi, limbah scrap PT HDEC ini berbeda dengan pengelolaan scrap yang dilakukan oleh PT CEPR selama ini.
PT CEPR yang melakukan lelang, selalu mengalokasikan dana untuk masyarakat banyak di sejumlah desa di sekitar pembangkit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


