Ok
Daya Motor

Metamorfosa Community Learning Ajak Mahasiswa Mengenal Disleksia Lebih Dekat

 Metamorfosa Community Learning Ajak Mahasiswa Mengenal Disleksia Lebih Dekat

CIC Kota Cirebon Peringati Dyslexia Awareness Month, Jumat (31/10/2025).-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Bagi sebagian orang, membaca dan menulis adalah hal yang sederhana.

Namun bagi individu dengan disleksia, kedua hal itu bisa menjadi tantangan yang membutuhkan perjuangan besar.

Dari sinilah  Metamorfosa Community Learning mencoba mengajak mahasiswa untuk melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Pada Jumat 31 Oktober 2025, suasana di Kampus 2 lantai 3 Universitas CIC tampak lebih hangat dari biasanya.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Tegaskan Truk ODOL Dilarang Beroperasi di Jawa Barat Per 2 Januari 2026

BACA JUGA:Jaga Situasi Kamtibmas, Polresta Cirebon Gelar Patroli Sepeda Motor

Ratusan mahasiswa mengikuti kegiatan Dyslexia Awareness Day yang digelar untuk memperingati Dyslexia Awareness Month.

Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas CIC, Metamorfosa Community Learning, dan Asosiasi Disleksia Indonesia.

Di antara tawa dan semangat peserta, terselip pesan yang dalam: bahwa kepedulian dan pemahaman bisa mengubah cara pandang terhadap sesama.

“Kami ingin mahasiswa sadar bahwa disleksia itu nyata dan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Bisa jadi teman mereka, bahkan dirinya sendiri, punya kondisi ini tanpa disadari,” ujar Julius Darmawan, Ketua Panitia sekaligus Kepala Biro Kemahasiswaan CIC kepada radarcirebon.com di sela-sela kegiatan tersebut.

Berbeda dari seminar akademik biasanya, Julius mengatakan, kegiatan tersebut dikemas secara interaktif dan penuh warna.

BACA JUGA:Turun 20 Persen, HET Pupuk Subsidi Disosialisasikan ke Poktan di Kabupaten Cirebon

"Ada fun games, pembuatan back champ, dan permainan ular tangga edukatif bertema disleksia. Setiap aktivitas mengandung pesan sederhana tentang empati, kesabaran, dan penerimaan," katanya.

Melalui kegiatan sederhana itu, Julius menyebutkan, Universitas CIC ingin menegaskan bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal ilmu, tapi juga tentang empati dan kemanusiaan.

“Kami ingin menanamkan nilai bahwa semua orang berharga dan berhak berkembang sesuai potensinya,” sebutnya.

Di tempat yang sama, dr Kristiantini selaku Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia menjelaskan, disleksia bukan penyakit atau disabilitas, melainkan cara berpikir dan memproses bahasa yang berbeda.

“Anak dengan disleksia itu cerdas, hanya saja mereka punya gaya belajar yang khas. Yang dibutuhkan bukan belas kasihan, tapi dukungan dan pemahaman,” jelasnya.

BACA JUGA:LENGKAP! Ini Dia Rincian Estimasi Modal Usaha Mitra MBG dan Akses Permodalan Pemerintah

Menurut dr Kristiantini, disleksia bersifat genetik dan dapat dikenali sejak dini, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami kondisi ini.

“Disleksia tidak bisa disembuhkan karena bukan penyakit. Tapi bisa dikelola dengan lingkungan yang menerima dan memahami. Kami sebut memenej bukan penyembuhan,” ujarnya.

Pada puncak acara digelar talk show menghadirkan pembicara Dr. Kristiantini Dewi, Sp.A bersama psikolog Citra. (rdh)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: reportase

Berita Terkait