Radarcirebon.com - Kenapa obat sirup yang mengandung EG (etilen glikol) dan DEG (dietilen glikol) menyebabkan gagal ginjal akut?
Hal ini ramai dipertanyakan seiring naiknya kasus gagal ginjal akut pada anak, termasuk di Indonesia.
Pemerintah pun segera menarik peredaran obat sirup mengandung EG dan DED yang menyebabkan gagal ginjal akut tersebut.
Belakangan, Kementerian Kesehatan RI pun telah mengizinkan penggunaan sebanyak 168 obat sirup, namun dengan sejumlah catatan.
Itu setelah diterbitkannya peraturan Kemenkes Nomor HK.02.02/III/3515/2022 tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak.
BACA JUGA:Ini Kopi Ulon, Brand Kopi Asal Cirebon Merambah Hingga Kota-kota Besar
BACA JUGA:Kecelakaan Tol Cipali Hari Ini Rabu 26 Oktober 2022, Truk Terbalik
Namun demikian, penting diketahui juga bahwa masih ada beberapa obat sirup yang dilarang karena dianggap berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut pada anak-anak.
Obat sirup yany dimaksud terutama yang mengandung cemaran EG dan DEG melebihi ambang batas normal.
Dikatakan Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Kristia Hermawan, bahwa kristal pada saluran pipa ginjal terbentuk saat ada senyawa asing di sepanjang saluran pipa ginjal.
Lebih lanjut dia mengatakan, pada kasus keracunan metabolik dari EG dan DEG, terdapat senyawa yang kadarnya melebihi ambang batas.
Senyawa yang melebihi ambang batas tersebur menyebabkan tingkat keasaman mendukung pembentukan kristal dalam saluran pipa ginjal.
BACA JUGA:Sidang Kasus Pembunuhan di Gunungjati Cirebon Pelaku Sudah Divonis, Keluarga Korban Kecewa
BACA JUGA:Tanda-tanda Diabetes dan Serangan Jantung, Salah Satunya Ada di Kuku Kaki
"Begitu terbentuk kristal, maka akan ada tambahan zat padat yang akan mengganggu aliran dari cairan yang melewati pipa-pipa itu. Jika ada kristal yang terbentuk di situ dan bentuknya tajam dia akan melukai dinding-dinding dari pipa," jelasnya seperti dilansir JPNN dari Antara.