RADARCIREBON.COM -- Lato-lato dikaitkan dengan teori konspirasi dan Illuminati, tapi sebetulnya sudah kontroversial sejak 1960-an.
Ya, pro dan kontra Lato-lato memang sudah ada sejak awal permainan ini diciptakan sekitar tahun 1960 sampai 1070-an.
Namun, tidak seperti akhir-akhir ini, di media sosial Lato-lato dikaitkan dengan teori konspirasi, Illuminati bahkan penyembahan terhadap Dajjal.
Narasi mengenai Lato-lato bagian dari teori konspirasi ini mulai bermunculan di media sosial seperti Twitter.
Namun demikian, layaknya informasi yang berkembang mengenai teori konspirasi dan Illuminati selama ini, sumber informasinya tidak jelas dan cenderung hanya sensasi.
BACA JUGA:Anak Korban Lato-lato Jalani Operasi Mata Kanan, Tetap Hati-hati Ya
BACA JUGA:Cerita Maryam PMI Indramayu 7 Tahun Hilang Kontak, Keluarga Mengira Sudah Meninggal
Di sisi lain, permainan lato-lato sudah kontroversial sejak 1960-an. Banyak orang menilai permainan ini memiliki banyak manfaat untuk anak-anak.
Sebab pada awalnya memang diciptakan untuk melatih koordinasi tangan dan mata anak-anak.
Namun demikian, tidak sedikit juga yang menilai bahwa lato-lato ini berbahaya bagi anak-anak.
Tanggapan negatif mengenai Lato-lato ini sudah ada sejak tahun 1960-n. Ketika itu, Lato-lato baru berkembang di Amerika Serikat.
Di negeri Paman Sam itu, permainan sederhana ini disebut dengan nama clackers, click-clacks, knockers, ker-bangers, atau clankers.
BACA JUGA:Nasib Tiko Anak Bu Eny Sekarang, Jhon Lbf Siap Bantu Mewujudkan Impian yang Tertunda
BACA JUGA:Alfamart Cigandamekar Kuningan Dibobol Maling, Pemiliknya Pejabat Pemda
Penamaan ini merujuk pada permainan yang sama persis dengan Lato-lato yang saat ini sedang viral di Indonesia.