BACA JUGA:Ibu Norma Risma: Alhamdulillah Saya Tidak Hamil
Jadi, bagi anggota yang hadir RAT, akan mendapatkan total Rp 1.300.000,-.
“Saya yakin di Kabupaten Cirebon bahkan di Indonesia belum ada koperasi pegawai (KPRI) yang memberikan uang duduk dan transport sebesar itu bagi para anggotanya," beber Fauzan.
Disamping itu, tambah Fauzan, pengurus juga menyediakan doorprize sebesar Rp 20 juta yang diberikan dalam bentuk barang dan uang.
Doorprize tertinggi dalam bentuk uang sebesar Rp 3 juta dan terendah Rp 500.000,- sementara dalam bentuk paket barang adalah Rp 250.000 yang isinya sembako.
BACA JUGA:Lucile Randon, Perempuan Tertua di Eropa Meninggal Dunia, Begini Perjalanan Singkat Hidupnya
Tahun buku 2022 anggaran beasiswa terserap Rp 10.000.000,- diperuntukkan bagi putra putri anggota KPRI Tunas Kencana yang berprestasi (rangking 1 sampai 5) dikelasnya.
Program lainnya, lanjut Fauzan, selain tabungan haji atau pinjaman untuk mendapatkan waiting list (daftar tunggu) bagi calon Haji, juga memberikan fasilitas pinjaman perjalanan Umroh.
Masih banyak lagi program lainnya seperti pemberian santunan bagi anggota yang sakit dan meninggal dunia, pendidikan dan pelatihan perkoperasian bagi anggota dan pengurus, pemberian kadeudeuh bagi yang purna karya.
Tahun buku 2022, kekayaan KPRI Tunas Kencana sekitar Rp 4,3 milyar. Dari jumlah itu modal sendiri yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, pemupukan modal, modal ekuitas, SHU tahun berjalan berjumlah sekitar Rp 3,5 milyar.
BACA JUGA:WADUH! Konsorsium Tol Getaci Lelang Ulang, Proyek Mundur atau Batal?
“Dari kekayaan yang dikelola melalui berbagai jenis usaha, SHU tahun ini tercapai 123 persen atau sekitar Rp 51 juta dari target sekitar Rp 41 juta," ungkap Fauzan mengakhiri paparannya.
Dalam arahannya Kepala DPPKBP3A Hj. Eni Suhaeni antara lain mengatakan bahwa RAT bagi sebuah koperasi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan, karena RAT merupakan sendi utama dalam menggerakkan koperasi.
Selain itu, RAT juga sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi dalam koperasi, yang menyatakan bahwa kekuatan utama organisasi koperasi adalah pada anggota.
Dikatakan Eni bahwa perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini tengah berada pada era revolusi industri 4.0, menjelang era 5.0, yang antara lain menekankan pada pola digital economy.
BACA JUGA:Jaga Netralitas Jelang Pemilu 2024, Mabes Polri Keluarkan Panduan Aturan untuk Anggotanya