BANJARNEGARA, RADARCIREBON.COM – Isi pesan korban dukun sadis di Banjarnegara Jawa Tengah jadi modal kepolisian membongkar kasus ini.
Kasus pembunuhan sadis oleh dukun di Banjarnegara akhirnya terungkap. 11 jasad korban yang dikubur di lahan kebun milik pelaku berhasil diangkat.
Terungkapnya kasus ini berawal dari laporan keluarga salah satu korban yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat.
Keluarga korban berinisial PO kehilangan kontak saat menagih janji pelaku ke Banjarnegara.
Dalam keterangan pihak keluarga, pada Kamis tanggal 23 Maret 2023 korban berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Slamet Tohari.
Tujuannya adalah menagih janji Slamet Tohari yang mengaku bisa menggandakan uang. Korban sebelumnya sudah menyetor uang kepada pelaku total Rp70 juta.
Nah, setelah tiba di rumah Slamet Tohari, korban inisial PO sempat mengirimkan pesan WhatsApp kepada anaknya.
Isin pesan ini lah yang kemudian menjadi modal bagi pihak kepolisian untuk menelusuri jejak kejahatan pelaku.
Di dalam pesan kepada anaknya tersebut, korban meminta sang anak datang ke rumah Slamet bersama polisi jika dalam beberapa hari ke depan tidak ada kabar dari dirinya.
Pesan korban kepada anaknya tersebut diungkapkan oleh Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto.
”Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu, langsung saja ke lokasi bersama aparat,” katanya.
Benar saja, pada Jumat 24 Maret 2023, keluarga sudah tidak bisa lagi menghubungi PO. Nomor ponselnya tidak aktif. Setelah itu pihak keluarga melapor ke Polres Banjarnegara.
Berdasarkan laporan tersebut, pihak kepolisian kemudian menelusuri lokasi dukun Slamet dan melakukan penyelidikan.
Berdasarkan hasil penyelidikan itu, terungkap bahwa PO telah dibunuh oleh Slamet dengan cara diracuni dan jenazahnya sudah dikuburkan.
Adapun motif pelaku nekat membunuh korban adalah kesal lantaran PO selalu menagih janji untuk bisa menggandakan uang Rp70 juta yang telah dia berikan.