Tanggal 9 Februari 2022, Nury transfer senilai Rp9 juta dan di tanggal 11 Februari 2022, transfer senilai Rp6 juta.
Usai melakukan transfer sejumlah uang, Nury menanyakan kejelasan kapan berangkat ke Polandia kepada Edi.
"Setiap menanyakan proses, selalu dijanjikan bulan depan, namun kenyataannya tidak pernah benar," keluh Nury.
Bahkan, Nury kembali disuruh melakukan transfer Rp4 juta untuk pindah pekerjaan di kapal pesiar yang dijanjikan.
BACA JUGA:Oleh-oleh Kerupuk khas Cirebon Diserbu Pemudik, Penjualan Meningkat 10 Kali Lipat
Pada tanggal 8 Agustus 2022, Nury bersama calon pekerja migran yang lain harus pergi ke Bali dengan alasan akan dilakukan interview.
Untuk melakukan interview tersebut, Nury bersama yang lain harus melakukan transfer senilai Rp3 juta.
Namun ketika akan melakukan interview yang berlokasi di CTI Bali, satu persatu ditanya masalah biaya.
"Bukan interview malah ditanya biaya," tulisnya.
Petugas yang melakukan interview kepada Nury dan kawan-kawan diketahui bernama Dimas. Sedangkan Edi tidak menemui mereka saat interview.
Diterangkan Nury, menurut Dimas yang melakukan interview, bahwa mereka semua tidak lulus dan sudah tertipu oleh Edi.
Sedangkan Edi selama di Bali, tidak pernah menemui calon pekerja migran tersebut sama sekali.
Tepat di bulan Sepetember 2022, Nury mendapat pemberitahuan untuk mengisi data dan akan dipindah job ke Taiwan di PT Vita Melati Indonesia.
BACA JUGA:Arus Balik Lebaran 2023, Tiket Kereta Api Masih Tersedia Banyak
Dalam pemberitahuan tersebut, Nury dijanjikan akan diterbangkan ke Taiwan dalam waktu 1-2 bulan.