"Namun janji tersebut tidak penah ada, setiap kali ditanyakan selalu berkelit," jelas Nury.
Hingga pada akhirnya, Nury tidak pernah berangkat menjadi pekerja migran ke Eropa, baik itu ke Polandia, Amerika atau pun ke Taiwan.
"Saya tetap di Indonesia," jelasnya.
BACA JUGA:Tiba di Kamboja, Inilah Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023
Total uang yang sudah ditransfer Nury kepada Edi, berjumlah Rp53,7 juta rupiah.
Untuk menanyakan nasib mereka, di akhir bulan November 2022, para pekerja migran mendatangi rumah Edi.
"Dalam pertemuan tersebut, Edi siap bertanggung jawab dan akan mengembalikan uang di bulan Desember," tuturnya.
Hingga bulan Desember 2022 yang dijanjikan tiba, Edi sudah tidak bisa dihubungi lagi.
BACA JUGA:Kendaraan Menuju Jakarta Mulai Padat Dini Hari Tadi, One Way Berlaku Sampai Rabu Tengah Malam
"Nomor kami semuanya diblokir oleh Edi," kata Nury.
Atas kejadian tersebut, Nury bersama rekan-rekannya melaporkan Edi ke BP2MI yang ada di Jakarta.
Namun hingga kini, kasus tersebut belum ada titik terang. Nury bersama rekan-rekan yang lainnya berharap uang mereka bisa kembali.
Dalam slide lain di video tersebut, terlihat calon pekerja migran yang tertipu, mendatangi rumah Edi.
BACA JUGA:Mirip Mario Dandy, Anak Perwira Polisi di Polda Sumut Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan
Selain itu, mereka memajang foto sudah melaporkan kejadian yang menimpa mereka ke Polres Cirebon Kota.*