INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Selain pendidikan, Ponpes Al Zaytun juga mengembangkan peternakan sapi. Peternakan tersebut sangat maju, karena memiliki teknologi khusus dan mumpuni.
Maka tak heran, jika pertambahan jumlah ternak di pondok tersebut berlipat ganda. Kuncinya memang di pemanfaatan teknologi yang terbaik itu.
Memang, pegembangan peternakan sapi Al-Zaytun memanfaatkan teknologi termutakhir. Ponpes itu tak henti-hentinya melakukan penelitian dan pengembangan di bidang peternakan sapi. Tujuannya untuk mendapatkan mutu sapi yang terbaik.
Soal inseminasi buatan (IB) misalnya, merupakan sistem perkawinan yang sudah sangat mudah dan murah diterapkan di Al-Zaytun.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Tangkap Pelaku Penganiayaan Warga Guwa Kidul Hingga Tewas
Hal itu untuk menghemat biaya pemeliharaan sapi pejantan (Pemacek). Juga dapat menghindari penurunan mutu genetik serta penularan penyakit kelamin.
Lalu teknologi apa yang digunakan untuk melipatgandakan jumlah ternak dalam waktu singkat?
Akun Love Al Zaytun melalui media sosial mengunggah tulisan yang menarik. Judulnya “Peternakan dan Pabrik Susu”. Tulisan itu mengupas pengembangan peternakan di Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini.
Dalam tulisan itu diuraikan soal teknologi peternakan sapi yang paling banyak dikembangkan di Al Zaytun. Teknologinya adalah transfer embrio (TE).
BACA JUGA:Inilah Sejarah Singkat NII KW IX yang Selalu Dikaitkan dengan Ponpes Al Zaytun dan Panji Gumilang
Teknologi ini sangat efektif untuk mempercepat populasi sapi perah berkualitas tinggi. Juga untuk perbaikan performa ternak (deploid).
Dengan transfer embrio dari seekor induk yang mempunyai mutu genetik tinggi, akan dapat diperoleh 15-20 ekor pedet atau anak sapi dalam setahun.
Dengan transfer embrio, dalam waktu lima tahun jumlah anak keturunan dan jumlah produksi susu akan meningkat empat kali lebih tinggi dibanding inseminasi buatan.
Pada tahun 2007, Al Zaytun baru memiliki seribu ekor lebih sapi, diternakkan sebagai sapi potong dan sapi perah.
BACA JUGA:Kades, Guru hingga Polisi Gagahi Relawan Banjir, Total Ada 11 Pelaku