INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM – Warga di sekitar Mahad Al Zaytun membela sosok Syekh Panji Gumilang di saat polemik menerpa lembaga pendidikan di ujung barat Kabupaten Indramayu itu.
Menurut para warga, apa yang dituduhkan kepada Syekh Panji Gumilang hingga Mahad Al Zaytun tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Bahkan, dari Mahad Al Zaytun dan yayasan, para warga kini bisa menyambung hidup dan mendapatkan penghasilan.
Tidak sekadar mendapat uang dari kerjasama usaha, mereka juga bisa membiayai pendidikan anak hingga keluarga.
BACA JUGA:Al Zaytun Memang ‘Nyleneh’, Kalau Tidak Nyleneh Bukan Al Zaytun Namanya
Salah satunya Anwar yang bergabung dalam kelompok Paguyuban Petani Penyangga Ketahanan Pangan Indonesia (P3KPI).
Dia mengaku, sejak bekerjasama dengan yayasan Al Zaytun, dirinya bisa mengolah lahan dan mendapatkan penghasilamn.
“Sejak bergabung ke yayasan bisa menyekolahkan anak dan mencukupi keseharian. Keluarga juga nggak kekurangan, tetangga saya pada bisa ikut kerja,” kata Anwar, belum lama ini.
Karena itu, dirinya tidak habis pikir dengan isu-isu yang berkembang di luaran mengenai Mahad Al Zaytun. Padahal mereka yang sehari-harinya ada di sana, biasa-biasa saja.
BACA JUGA:Makna Bekas Sujud, Gus Baha: Mengekang Maksiat, Mahad Al Zaytun: Membuat Karya
Hal yang sama juga dikatakan Kasdullah. Dulunya, dia bukan petani. Namun berusaha belajar untuk mengolah lahan dari 2 bau, dan terus bertambah.
“Dulu saya bukan petani. Sekarang sudah bisa. Menggembirakan untuk anak dan keluarga,” kata Kasdullah, dilansir radarcirebon.com dari Al Zaytun Official, Selasa, 6, Juni 2023.
Dia mengaku, memiliki anak 12. Semuanya bisa disekolahkan dari hasil kerjasama dengan Mahad Al Zaytun.
“Anak saya 12 sekolah semua. Itulah kerjasama saya dengan Al Zaytun. Keluarga juga berkecukupan, tidak kekurangan,” tegas dia.
BACA JUGA:Soal Apa? Sampai-sampai Mahad Al Zaytun Gandeng Aktivis Greenpeace