Bahkan setelah membangun kapal pertama dan kedua, sekarang sudah akan membangun kapal yang ketiga.
“Kita akan membangun kapal ketiga. Kalau akannya syekh itu, sudah ada di depan bahannya. Kalau akannya entah siapa, masih belum punya apa-apa. Jadi bedakan akan yang dikatakan syekh dan akan yang diterjemahkan orang-orang,” bebernya.
Syekh juga mengungkapkan bahwa kapal ketiga ini, izinnya atas nama ketua yayasan. Rencananya akan diberi nama Kalinyamat.
Namun, fungsi kapal ketiga ini berbeda dengan pendahulunya yang merupakan penangkap ikan. Untuk Kapal Kalinyamat akan digunakan sebagai angkutan barang dan komoditas.
BACA JUGA:Syekh Panji Gumilang Cemaskan Nasib Dunia Tahun 2050, Ini 10 Tantangan Besar Harus Dihadapi
Sekaligus berfungsi untuk membawa penumpang yakni santri dari Al Zaytun. Sebab, kapasitas penumpang pada kapal ini, bisa sampai 500 orang.
“Jadi supaya santri Al Zaytun itu mengetahui Indonesia bukan hanya dari peta, minimal tahu Irian Barat,” tegasnya.
Demikian kisah Syekh Panji Gumilang dan inspirasi Mahad Al Zaytun terjun ke blue economy dan bermula dari pertanyaan Dubes Palestina, Ribhi Awad.