Komentari Al Zaytun, Warga Singapura Bilang: Saya Sangat Nyaman

Selasa 04-07-2023,16:01 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

RADARCIREBON.COM - Berita gonjang ganjing Mahad Al Zaytun juga dikomentari oleh warga Singapura. Kontroversi di pondok yang dipimpin oleh Panji Gumilang membuat dia tidak habis pikir.

Warga negara tetangga yang turut mengomentari Mahad Al Zaytun bernama Roslinah Rajab. Dia memang pernah berkunjung ke ponpes yang berada di Gantar Indramayu itu.

Menurutnya, Al Zaytun merupakan tempat yang sangat nyaman. Terutama untuk menuntut ilmu. “Di Al Zaytun itu, I feel at home,” ungkap Roslinah Rajab.

Dia pernah berkunjung ke Pesantren Al Zaytun di Indramayu sebelum terjadi Pandemi Covid 19. Pengalaman itulah yang bisa menilai kalau pondok tersebut sangat nyaman.

BACA JUGA:Nikuba Go Internasional ke Italia dan Dilirik Kontraktor Lamborghini, Kodam III Siliwangi: Peluang Masa Datang

Dia pun kaget. Belakangan Pasantren Al Zaytun justru ramai dan selalu yang hangat diperbicarakan. Bahakan, seperti merata Indonesia. 

Yang dia juga heran, pondok yang memiliki lahan sekitar 1.600 hektar itu, dituduh menyimpang  atau sesat. Bahkan juga ada yang menuduh komunis. “Yang paling banyak menuduh sebagai simpatisan Israel,” ungkapnya.

Kali pertama dia ke Al Zaytun ketika menghadiri acara peringatan awal Muharam. Hampir semua lapisan masyarakat diundang dalam acara tersebut.

“Baik itu dari berbagai pangkat dan jabatan pemerintahan maupun di kalangan swasta. Juga berbagai suku ras dan agama. Serta warga dari berbagai negara. Semua diundang,” jelas dia.

BACA JUGA:Disamakan dengan Kisah Nabi Yusuf, Panji Gumilang Dijebloskan ke Penjara karena Kontroversi?

“Penyatuan antara kita jelas kelihatan. Semua hadir untuk bersama-sama dengan visi dan misi kemanusiaan,” tambah Roslinah Rajab.

Baginya, di Mahad Al-Zaytun itu selalu diingatkan untuk terus menjaga persatuan dan persaudaraan antara berbilang suku dan agama. 

Tujuannya supaya jangan ada satu golongan menindas, mengintimidasi satu golongan lainnya, hanya karena perbedaan kepercayaan dan keyakinan.

Nah, tapi dengan kondisi yang terjadi akhir-akhir ini di Mahad Al Zaytun, dia selaku warga negara Singapura turut prihatin. Karena itu merupakan ujian terberat tentang toleransi yang ada di Indonesia.

BACA JUGA:Kapolres Indramayu Ungkap Alasan Keluarga Korban Tidak Bisa Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Anggota DPR

Kategori :