INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Mahad Al Zaytun sedang membangun kapal berukuran besar, dan nanti yang keempat diproyeksikan bakal seukuran Bahtera Nabi Nuh.
Untuk apa kapal berukuran besar tersebut dibangun? Apakah dipakai kabur Syekh Panji Gumilang dan pengikutnya seiring masalah yang mendera Al Zaytun?
Saat ditanya berkaitan pembangunan kapal tersebut, Syekh Panji Gumilang justru balik bertanya.
"Katanya poros maritim? Kita masuk ke lautan. Kita sudah punya nyanyian nenek moyangku orang pelaut," kata Syekh Panji Gumilang.
Belakangan ini, ramai isu bahwa pembangunan kapal seukuran Bahtera Nabi Nuh, dikaitkan dengan ramainya polemik Mahad Al Zaytun.
Sehingga Syekh Panji Gumilang nantinya akan kabur bersama para pengikutnya menggunan kapal berukuran besar itu.
Namun, isu tersebut tentu tidak masuk akal. Pasalnya yang saat ini dibangun baru berukuran 200 gross ton (GT) dan 600 GT.
Berikutnya yang dibangun adalah kapal ketiga dengan nama Ratu Kalinyamat berukuran panjang 105 meter dan lebar 15 meter, atau 2.200 GT.
BACA JUGA:Berikut Alasan Kuwu Menutup Pintu Gerbang SDN 3 Pabuaran Wetan yang Lama dengan Bangunan Ruko
Pembangunan kapal nomor 1 dan 2 tersebut memakan waktu 1 tahun lebih. Sedangkan kapal nomor 3 baru dimulai dan diperkirakan memakan waktu juga 1 tahun.
Menurut Syekh Panji Gumilang, pembangunan kapal besar tersebut adalah langkah Mahad Al Zaytun memasuki blue economy.
"Saya sebagai pendidik yang mandiri, saya harus mencari keuangan termasuk dari kelautan," tandasnya.
Dikatakan dia, ada 10.000-an orang di dalam Mahad Al Zaytun yang perlu sumber pangan. Saat ini, mengandalkan perikanan darat dan pesisir.