“Pembuatan kapal jalan terus. Kapal pertama 200 gross ton. Yang kedua 600 gross ton. Dan yang ketiga 2.200 gross ton. Ini harus ditekuni dengan baik, karena akan masuk dengan pelayasan ke garis ZEE. Bahkan harus melewati,” tegasnya.
Meski membangun kapal kayu, namun syekh memastikan materialnya mumpuni. Bahan dasar yang dipakai adalah kayu ulin dari Kalimantan.
Kemudian diperkuat dengan marine plate pada bagian lunas, lambung dan lainnya. Sehingga memiliki kekuatan yang mumpuni.
“Kapal diperlukan yang besar. Dan untuk situasi yang seperti hari ini, tidak ada pengaruh perjalanan program seperti itu,” tandasnya.
BACA JUGA:Lalu Lintas Tol Cisumdawu Rabu 12 Juli 2023 Setelah Dibuka Oleh Jokowi
Bahkan, syekh sesumbar bahwa dalam waktu dekat, kemungkinan kapal nomor 1 dan 2 akan turun ke laut.
Sebab, galangan tersebut akan dipersiapkan untuk membangun kapal nomor 3 yang ukurannya jauh lebih besar.
“Beberapa hari yang akan datang ini, kemungkinan kapal 1 dan kapal 2 itu akan turun ke laut dan akan kita inreyen. Untuk menguji ada gerakan apa, mesin apa ada getaran yang mengganggu kapal kita,” tandasnya.
Uji coba tersebut dilakukan sampai semuanya bisa melaut dengan baik. Syekh Al Zaytun juga mengklaim, perizinan untuk melaut sudah ada.
BACA JUGA:Tarif Tol Cisumdawu Tergolong Murah, Menteri PUPR Beri Alasan
“Yang ketiga, baru kita bentangkan di galangan kapal. Ukuran ketiga ini, lebih dari 100 meter. Nah ini memerlukan tempat. Galangan kita itu, panjangnya 160 meter. Ini semua kita siapkan, supaya dalam pengerjaan kapal kayu akan lebih cepat dan aman,” bebernya.
Ditegaskan syekh, keinginannya adalah kapal besar tersebut bisa melaut hingga batas ZEE yang merupakan teritorial wilayah kedaulatan suatu negara.
Sedangkan ZEE atau Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas wilayah laut yang diukur 200 mil dari garis terluar suatu pulau.
Kendati demikian, sampai dengan Rabu, 12, Juli 2023, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai rencana 2 kapal Al Zaytun tersebut turun ke laut.
BACA JUGA:Kejanggalan dalam Kasus Vina Cirebon dan Geng Motor, Kini Akan Dibuat Film Layar Lebar
Bangunan Masih Disegel