Hingga tahun 1660-an, Mataram telah bersekutu dengan penguasa lokal di kawasan Timur Priangan. Masyarakatnya telah menjadi bagian yang erat dengan pernikahan keluarga kerajaan, sehingga Mataram senantiasa bertahta di sana.
Terjadi pertukaran budaya dan bahasa selama beberapa dekade sebelum akhirnya kekuasaan Mataram di tanah Sunda tergerus oleh kemunculan politik kolonial dan VOC mulai menguasai lahan perkebunan dan perniagaan di sana. (*)