Menurut Yeti, upaya pencegahan aksi bullying tidak hanya melibatkan sekolah dan guru-guru melainkan juga orang tua.
"Orangtua atau wali murid juga diajak untuk ikut serta dalam mensosialisasikan dan memadukan perilaku anak-anak mereka."
"Kami bekerja sama dengan Polsek Lemahwungkuk untuk mengantisipasi permasalahan ini (bullying, tawuran dan narkoba) di SMPN 10," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPAID Cirebon Hj Fifi Sofia mengatakan, kegiatan sosialisasi materi antibullying terus dilakukan ke setiap sekolah, baik di kota maupun Kabupaten Cirebon.
"Kami dari KPAID Cirebon bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Kota maupun Kabupaten Cirebon memberikan materi soal perundungan."
"Memang program KPAID Cirebon yang dijalankan ada 3 yang harus di sinergikan yaitu untuk sekolahnya dari guru ke siswa, dari sekolahan ke orang tua."
"Jadi, tiga-tiganya harus bersinergi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, orang tua siswa dengan guru," katanya.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Fifi ini menyebutkan, saat ini banyak ditemukan anak-anak yang sudah tidak beretika kepada orang yang lebih tua.
BACA JUGA:Rekaman CCTV Kecelakaan di Kesunean Cirebon, Ada Motor Lawan Arah
"Saat ini etika anak ke orang tua sudah sulit ditemukan. Orang tua ketika ngomong keras dikira mengekang."
"Bahkan, etika anak dengan guru sudah mulai pudar, siswa berani melawan sama gurunya."
"Parahnya lagi, guru saat ini selalu disalahkan, kesalahan itu dilimpahkan ke guru dan sekolah," sebutnya. (rdh)