RADARCIREBON.COM - Kawasan Aglomerasi Rebana Metropolitan ibarat harta karun dari wilayah timur Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang kini sedang dikembangkan.
Perlahan tapi pasti sejumlah proyek telah terbangun dengan realiasi investasi yang terus bergerak. Kepala BP Rebana Metropolitan, Bernardus Djonoputro menyebut bahwa kawasan ini sudah berdenyut kencang.
"Sudah berdenyut-denyut ya, ini embrio dari kawasan Rebana Metropolitan," kata Bernardus Djonoputro saat mengisi Podcast di Graha Pena Radar Cirebon.
Menurut dia, kawasan aglomerasi perkotaan yang mencakup Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang dan Sumedang itu, semakin terlihat kemajuannya.
BACA JUGA:Cara Membuka Rekening Bank Mandiri Secara Online
Karenanya dia tidak ragu menyebut bahwa Rebana Metropolitan kini sudah menjadi deliniasi wilayah yang ajeg. Sehingga beragam kesempatan kian terbuka.
Perpers 87 tahun 2021, menurut Bernie menjadi komitmen pemerintah pusat pada realisasi dari Rebana Metropolitan. Sehingga kawasan ini akan berkembang dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Jabar di masa datang.
Tixam hanya itu, diproyeksikan Rebana Metropolitan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4,49 juta orang, jika pengembangannya berjalan dengan baik.
Rebana akan menjadi masa depan penggerak ekonomi Jabar mendukung kawasan industri yang saat ini berjalan di Bekasi dan Karawang.
BACA JUGA:Inilah Langkah-langkah untuk Memulihkan Tubuh Saat Terserang Flu
Rebana ini didukung oleh tujuh kabupaten kota dengan ditunjang lengkap dari sisi regulasi, RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) daerah, dan infrastruktur.
Rebana Metropolitan ini adalah kawasan pengembangan ekonomi khusus yang wilayah berada di utara/timur laut Provinsi Jabar yang meliputi tujuh daerah.
Jika rencana berjalan dengan baik, pada 2030, kawasan Rebana akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 4,49 juta orang dan pertumbuhan ekonomi di Jabar akan melejit hingga 7,16 persen sementara investasi akan meningkat 7,7 persen dari kondisi saat ini.