"Nama Bedugnya Samogiri kalau tidak salah," terangnya.
Dalam tradisi tersebut, hadir keponakan dari Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat yakni Pangeran Raja Mohammad Nusantara.
Selain itu, hadir pula Penghulu Keraton, Elang Indra Jayakusumah, dan kerabat yang mewakili dari keluarga Keraton Kasepuhan.
Seperti diketahui, Keraton Kasepuhan Cirebon, menggelar tradisi Drugdag setiap memasuki bulan Ramadhan, Senin 11 Maret 2024.
BACA JUGA:Sambut Ramadan, DKM AL Husna GSP Gelar Pawai Obor
Menurut Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Tradisi Drugdag selalu dilakukan jelang pelaksanaan puasa.
"Tradisi Drugdag ini adalah tradisi dalam menyambut masuknya Bulan Suci Ramadhan pada tahun ini," ucap Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat kepada awak media.
Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat menambahkan, tradisi tersebut digelar jika sudah ada keputusan dari hasil sidang isbat yang dilakukan pemerintah.
"Berdasarkan tadi malam hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementarian Agama, InsyaAllah besok tanggal 12 Maret kita sudah berpuasa," ucapnya menambahkan.
BACA JUGA:Warga Ciawigajah Mengeluh Bantuan Dipotong, Pemdes Angkat Bicara
Lebih lanjut menurutnya, pada zaman dahulu penentuan masuknya 1 Ramadhan atau masuk bulan puasa, dilakukan dengan melihat tanda alam.
Namun untuk zaman sekarang, dilakukan dengan bantuan teknologi, tetapi dipergunakan untuk melihat tanda-tanda alam tersebut.
"Jadi sama saja, untuk sekarang kita menggelar tradisi berdasarkan hasil keputusan sidang isbat," jelasnya.
Adapun tradisi Drugdag menurut Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat, memiliki makna sebagai simbol syukur dan berserah diri kepada Sang Pecipta.
BACA JUGA:Pemotongan Bantuan di Desa Ciawigajah Sudah Melalui Kesepakatan, Begini Kronologinya
"Karena telah masuknya Bulan suci Ramadan yang dinanti, keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi tradisi drugdag," sambungnya.