Pihaknya melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu sampai dengan pihak distributor pupuk bersubsidi agar penyalurannya bisa tepat waktu dan tidak ada lagi isu-isu petani mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi.
BACA JUGA:Perdana Tampil di ASIA TENGGARA, SUZUKI Tampilkan Konsep Mobil Listrik di Indonesia
BACA JUGA:Bincang Buku 'Senja di Tanah Legenda' Karya Rian Hariyanto di Ciwaringin Cirebon
Tatang berharap, dengan sinergitas antara pemerintah yakni Kementerian Pertanian RI, Pemkab Indramayu, perusahaan pupuk, dan distributor pupuk di setiap daerah yang ada di Kabupaten Indramayu kebutuhan pupuk terutama pupuk subsidi petani dapat terpenuhi.
Sehingga, kata Tatang, Kabupaten Indramayu yang merupakan lumbung pangan nasional bisa terus meningkatkan hasil produktivitas tanaman pangan dalam hal ini padi.
"Insya Allah, kami pastikan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi, petani bisa dapatkan sesuai ajuan. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) bisa meningkat, pada tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton. Tahun ini, yang ditargetkan semoga bisa tercapai 1,8 juta ton dengan kerja sama semua pihak," ujarnya.*