
Dalam hitung-hitungan ekonomi, meningkatnya kepemilikan emas dalam negeri dapat berkontribusi pada pertumbuhan PDB sebesar 1,6 persen atau Rp245 triliun.
Ekosistem layanan bank emas ini juga diproyeksikan mampu menciptakan 1,8 juta lapangan pekerjaan baru, baik langsung maupun tidak langsung.
Menurut Prita, semua manfaat di atas akan membawa pada kemandirian bangsa sebagai salah satu misi yang terkandung dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
BACA JUGA:Menu Bukber di Osmosis Cirebon Mulai Rp95 Ribuan, Cek di Sini Detailnya
“Kemandirian bangsa dan meningkatkan perekonomian mendukung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Prita.
Sebelumnya, Rabu 26 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan bank emas yang dikelola BSI dan Pegadaian.
BSI akan menjalankan dua kegiatan usaha utama, yaitu penitipan emas dan perdagangan emas.
Dua layanan baru ini melengkapi ekosistem emas BSI yang telah ada, seperti gadai emas, cicil emas, dan BSI emas digital, dengan total emas kelolaan saat ini sekitar 17,5 ton.
Sedangkan kegiatan layanan bank emas yang dijalankan Pegadaian meliputi tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, dan deposito emas.
BACA JUGA:Menu Bukber di Osmosis Cirebon Mulai Rp95 Ribuan, Cek di Sini Detailnya
BACA JUGA:7 Hari Meninggalkan Rumah, Warga Cirebon Ditemukan Meninggal di Tengah Sawah
Pegadaian bisa menghimpun dana berupa emas masyarakat sebagai simpanan dan simpanan ini bisa didepositokan.
Emas merupakan instrumen investasi yang relatif paling memiliki prospek dikarenakan nilainya terus meningkat.
Sebagai contoh, dengan mendepositokan simpanan emas di bank emas, masyarakat bisa mendapatkan imbal jasa.
Apalagi, deposito emas ini bisa diuangkan sewaktu-waktu dan mengikuti harga pasar pada saat pencairan.
BACA JUGA:Susul Bupati Imron ke Magelang, Jigus: Semoga Ini Menjadi Pembelajaran