
"Ini tidak lain sebagai sarkasme terhadap perayaan Hari Jadi Kabupaten Cirebon ke-543 yang jatuh di bulan April ini," tendasnya.
"Pemerintah Kabupaten Cirebon saat ini punya slogan mentereng, tapi bagi kami Cirebon Timur tetap gupak (kotor). Kalau jalan tetap seperti ini, mana buktinya Cirebon mentereng?,” katanya.
Kemudian, Dede melanjutkan, bahwa warga tidak menuntut pengurugan atau tambal sulam.
Yang mereka minta adalah betonisasi, karena jalan-jalan tersebut menanggung beban berat dan vital bagi kehidupan warga.
BACA JUGA:Festival Jeep Adventure Batu Lawang, Jigus: Memaksimalkan Potensi Wisata Kabupaten Cirebon
“Kami ingin kualitas jalan yang layak. Bukan solusi setengah hati. Betonisasi adalah kebutuhan, bukan kemewahan,” pungkasnya.