SMAN 1 - SMAN 6 Cirebon: Kasus Edit Foto Asusila Terjadi Sebelum Sekolah di Sini
Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN 6 Cirebon, Eka Novianto dan Wakasek Bidang Humas SMAN 1 Cirebon, Mediyanto Sucipto menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait kasus edit foto menjadi konten asusila yang membuat heboh Kota Cirebon.`-Foto: Dedi Haryadi-radarcirebon.com
Sekolah, kata Eka, sudah melakukan pendampingan kepada terduga pelaku dan korban.
Pihak keluarga terduga pelaku dan korban sebenarnya sudah dipertemukan oleh sekolah.
Mereka sebenarnya saling mengenal satu sama lain. Sebab, anak-anaknya kenal dan berteman.
Namun, kata Eka, pada prinsipnya pihak sekolah menghargai proses yang sekarang ini sedang berjalan.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Cirebon, Mediyanto Sucipta membenarkan, persoalan tersebut memang benar terjadi jauh sebelum V menjadi siswa di SMAN 1 Cirebon.
Sekolah sudah melakukan beberapa upaya yakni pemanggilan terlapor dan korban. Semuanya memang saling mengenal.
"Jumat malam kami mengumpulkan terlapor. Setelah berembuk malam itu, mempertimbangkan mental anak, psikis anak, orang tua terlapor mengundurkan diri dari SMA 1," katanya.
Ke depannya, SMAN 1 Cirebon berharap kepada orang tua untuk mengontrol anak-anak. Persoalan seperti ini, seringkali terjadi di luar.
BACA JUGA:Begini Kronologi Kasus Edit Foto Bermuatan Asusila yang Hebohkan Kota Cirebon
"Tata tertib penggunan gadget akan diterapkan di sekolah kami," tuturnya.
Mediyanto menambahkan, pihak sekolah pertama kali mengetahui ada kasus ini, dari laporan siswa ke BK.
Ketika itu, sekolah sudah memberikan SP 1 kepada terlapor. Tetapi semakin sore, laporan berdatangan.
"Untuk SMAN 1 Cirebon, total korbannya ada 4 orang," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


