KDM Selalu Viral, Bikin Dinas Sosial Kabupaten Subang Pusing Tujuh Keliling, Ternyata Ini Penyebabnya
Banyak orang terlantar yang sengaja datangi Lembur Pakuan, kediaman pribadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuat Dinas Sosial Kabupaten Subang pusing.-pasundanekspres.id-
BACA JUGA:Hadir 40 Kota di Indonesia, Sapa Raja Hotels Tawarkan Berbagai Jenis Akomodasi
BACA JUGA:GMC Tunjukkan Kepedulian Terhadap Sesama, Bantu Biaya Pendidikan Anak Yatim Piatu
"Bulan Juni kemarin saja kita sudah menerima 64 orang dari Lembur Pakuan. Banyak mereka berasal dari luar provinsi bahkan luar pulau Jawa," kata Kasi Perlindungan Korban Tindak Kekerasan, Perdagangan Orang dan Orang Terlantar Dinas Sosial Subang, Sri Mulyani, dikutip dari pasundanekspres.id, Kamis 10 Juli 2025.
"Kita bahkan pernah menerima laporan sampai 5 orang terlantar per hari," imbuhnya.
Menurut Sri, berdasarkan hasil penelusurannya, orang terlantar yang berada di sekitar Lembur Pakuan sengaja datang dengan harapan dapat menerima uluran tangan KDM.
"Rata-rata orang terlantar yang datang ke Lembur Pakuan itu adalah orang-orang yang ada dalam kesulitan ekonomi."
"Jadi mereka datang ke sana dengan harapan mendapatkan bantuan seperti pekerjaan, modal usaha, bahkan uang untuk melunasi hutang," tuturnya.
Sementara, hasil pantauan pasundanekspres.id, mayoritas orang terlantar merupakan lansia.
Bahkan, ada seorang ibu yang membawa bayi akibat ditinggal pergi suaminya.
BACA JUGA:Daftar Pemilih Berkelanjutan Kabupaten Cirebon Tembus 1,76 Juta, Didominasi Pemilih Baru
"Kita tidak pernah libur sementara ini, karena banyak orang terlantar yang dikirim dari Lembur Pakuan baik oleh tim Pak KDM mau pun dari pihak kepolisian," ucapnya.
Dengan keterbatasan anggaran, Dinas Sosial Kabupaten Subang tidak dapat memulangkan orang terlantar tersebut ke daerah asalnya.
"Anggaran APBD kita yang terbatas juga jadi kendala, karena dari Pemda sendiri tahun 2025 dikasih untuk pelayanan orang terlantar sebanyak 258 orang."
"Sementara sampai dengan bulan Juni anggaran kita sudah habis untuk pemulangan orang terlantar," beber Sri.
Sebenarnya, Dinas Sosial Kabupaten Subang berupaya maksimal untuk membantu orang terlantar itu pulang ke daerah asal dengan sistem estafet, sesuai dengan aturan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


