6 Pengurus KONI Kabupaten Cirebon Mundur, Ketum Sutardi: Satu Gerbong
Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Rahardja, menunjukan surat pengunduran diri salah satu pengurus. -Samsul Huda-Radarcirebon.com
Dia khawatir tugas dan tanggung jawabnya di KONI pada Bidang Hukum tidak bisa terpenuhi dengan baik. Galih juga mengakui bahwa kehadirannya di KONI juga kurang.
“Saya sih tahu diri aja. Sudah jarang berangkat tapi tetap dapat gaji. Jadi kurang enak sama pengurus lainnya. Maka, mundur salah satu pilihannya. Ditambah, masuk dalam kepengurusan KONI baru sembilan bulan,” ungkap Galih.
BACA JUGA:Pengurus KONI Kabupaten Cirebon Ramai-ramai Mundur, Ada Apa?
BACA JUGA:Sinergi Pelindo dan Stakeholders: dari Perusahaan untuk Pelanggan dan Warga
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Ketua Umum KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Rahardja bahwa dari enam pengurus KONI yang mundur hanya dua orang yang menempati pengurus inti.
Mereka adalah Sugeng Darsono dan Denny Supdiana. Sugeng menjabat Wakil Ketua I KONI Kabupaten Cirebon. Sedangkan Denny Wakil Ketua II.
Adapun Fajar Sutrisno di Bidang Perencanaan, Program dan Anggaran, Galih Yuana Darmanto Utomo sebagai Ketua Bidang Hukum.
Kemudian Dudi Suryadarma sebagai Sekertaris I dan Asep kurnia sebagai Kabid Perencana, Program dan Anggaran.
“Kalau pengurus yang mengundurkan diri ada enam. Sementara Yayat Ruchyat itu sebagai pembina. Tidak termasuk dalam pengurus,” jelas Sutardi.
Menurut Sutardi, alasan mereka mengundurkan diri bervariasi.
“Alasan mereka mengundurkan diri itu bervariasi, misalnya Pak Deni istrinya sakit-sakitan terus. Untuk Pak Fajar dan Galih sibuk di pekerjaan mereka di pemerintahan,” tuturnya.
“Mereka yang mengundurkan diri juga karena berangkat dalam satu gerbong. Satu keluar ya keluar semua. Bukan karena konflik internal. Soal anggaran, kita transparan,” tambah Suradi, lagi.
Sutardi menegaskan, bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru melakukan reshuffle kepengurusan.
Sebab, masih banyak tugas yang harus dilakukan. Seperti Babak Kualifikasi (BK) Porprov 2026 di Sukabumi dan Bandung.
Posisinya saat ini untuk menjalankan roda organisasi memaksimalkan pengurus yang ada yang standby, siap turun dan fight di lapangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


