Polisi dan Tentara Dikerahkan ke Trusmi, Bukan hanya PKL, Anak Jalanan hingga Manusia Silver Ditertibkan
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni saat penertiban PKL di kawasan wisata Batik Trusmi.-Dedi Haryadi-Radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM – Kawasan Wisata Batik Trusmi, Kabupaten Cirebon ditata ulang demi menciptakan ruang publik yang lebih tertib, bersih, dan nyaman bagi wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama Polresta Cirebon serta unsur Forkopimda melaksanakan operasi penertiban sejumlah aktivitas yang dinilai mengganggu estetika kawasan, beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut menyasar sejumlah permasalahan sosial yang kerap ditemukan di kawasan wisata, seperti parkir liar, kelompok anak-anak jalanan, punk, gelandangan dan pengemis (gepeng), manusia silver, hingga pedagang kaki lima (PKL) yang menggunakan badan jalan untuk berdagang.
Penertiban dilakukan langsung di titik-titik rawan pelanggaran, salah satunya di simpang Weru dan kawasan utama Trusmi yang kerap menjadi pusat keramaian pengunjung.
BACA JUGA:2 Pengedar Sabu Ditangkap Polisi di Wilayah Jamblang Kabupaten Cirebon
BACA JUGA:Wabup Cirebon Buka Kejuaraan Karate Pelajar, Targetkan Cetak Bibit Unggul
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman, atau yang akrab disapa Jigus, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, Dandim 0620/Kab. Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron, Kajari Cirebon Yudi Kurniawan, serta sejumlah pejabat dinas terkait.
Wakil Bupati Cirebon H Agus Kurniawan Budiman menegaskan bahwa penertiban ini tidak serta-merta dilakukan secara represif.
Ia menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam menghadapi persoalan sosial seperti gepeng, manusia silver, anak-anak jalanan, dan sebagainya.
“Penertiban ini demi menciptakan tata ruang publik yang indah, nyaman. Namun Kami juga memahi kondisi masyarakat khususnya warga setempat, kami akan coba berdiskusi dengan pihak terkait,” kata Jigus.
BACA JUGA:Masih Tahap Obrolan, Jalur Laut Bisa Jadi Alternatif Umat Islam Indonesia Pergi ke Tanah Suci
BACA JUGA:Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Green Financing BRI Terus Tumbuh Capai Rp89,9 Triliun
Ia mengaku memahami bahwa sebagian besar masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan wisata seperti berjualan atau meminta-minta, melakukannya karena dorongan ekonomi.
Oleh karena itu, Pemkab Cirebon akan membuka ruang dialog dan mencari alternatif solusi yang tidak merugikan siapapun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


