Ok
Daya Motor

Update Kasus PIP SMAN 7 Cirebon, 513 Siswa Diperiksa Kejaksaan dan Inspektorat

Update Kasus PIP SMAN 7 Cirebon, 513 Siswa Diperiksa Kejaksaan dan Inspektorat

Siswa SMAN 7 Kota Cirebon diperiksa terkait dana PIP oleh petugas Kejaksaan dan Inspektorat di aula sekolah setempat.-Cecep Nacepi-Radarcirebon.com

Ada yang mengaku tidak tahu bahwa dana cair. Sementara itu, ada juga sebagian yang memberikan keterangan secara terbuka.

"Durasi pemeriksaan bervariasi, tergantung dari sejauh mana siswa memahami prosesnya," kata Gema.

BACA JUGA:AA Pengedar OKT Ditangkap Polisi di Pabedilan Cirebon

BACA JUGA:Panggung Kreasi Akhir Tahun SD Islam Umar Bin Al Khattab Cirebon

Hasil pemeriksaan ini akan menjadi bahan evaluasi lanjutan. Jika ditemukan indikasi pelanggaran hukum, kasus akan diproses secara pidana. 

Namun jika tidak ditemukan unsur pidana, penanganan dapat dilimpahkan kepada Inspektorat.

Humas SMAN 7 Cirebon, Undang Ahmad Hidayat, menjelaskan bahwa total penerima PIP di sekolah tersebut sebanyak 513 siswa, terdiri dari 243 siswa kelas 12 dan 270 siswa kelas 11.

"Untuk kelas 12, yang sudah diperiksa hari ini ada 227 siswa. Sisanya belum hadir karena sebagian sudah merantau. Sedangkan kelas 11 seluruhnya, sebanyak 270 siswa, sudah diperiksa," jelas Undang.

Ia menambahkan bahwa pemeriksaan difokuskan pada validasi data dan pencairan PIP, termasuk melalui buku tabungan dan dokumen pendukung lainnya.

“PIP ini berasal dari jalur Pemangku Jabatan, salah satunya melalui partai politik. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa prosesnya benar dan tidak terjadi penyimpangan,” tambahnya.

Salah satu siswa kelas 12 berinisial IB, usai diperiksa di aula sekolah, mengaku hanya menerima sebagian kecil dari total dana PIP yang seharusnya diterima.

“Dana PIP saya Rp1.800.000. Katanya dipotong Rp300.000, dan Rp1.350.000 digunakan untuk membayar tunggakan SPP. Jadi saya hanya menerima Rp150.000,” ujar IB.

Sementara siswa lain berinisial TR mengaku bahwa sejak awal mereka dikumpulkan untuk mengisi biodata dan membuka rekening bank.

"Kami diminta membuat PIN yang sama untuk seluruh rekening. Buku tabungan dan kartu ATM kemudian dikumpulkan pihak sekolah," ungkap TR.

TR juga menyebut bahwa tidak semua penerima PIP adalah siswa dari keluarga kurang mampu. Ia bahkan tidak mengetahui kapan dan bagaimana dana tersebut dicairkan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait