Keyakinan Walikota Cirebon Soal Gedung Setda Setelah Terima Penjelasan Polban
Walikota Cirebon, Effendi Edo, beri pernyataan soal Gedung Setda.-Cecep Nacepi-Radar Cirebon
Pertemuan itu juga dihadiri Tim Ahli dari Polban yang melaporkan hasil pemeriksaan konstruksi Gedung Setda Kota Cirebon.
BACA JUGA:Selesai RPJMN, Walikota Cirebon Ngaku Siap Wujudkan Lingkungan Bersih Berkelanjutan
BACA JUGA:Hadiri Lomba Nyanyi Simfoni Perjuangan, Wakil Walikota Cirebon: Buka Ruang Ekspresi Seni
Ketua Tim Ahli, Iskandar, menjelaskan bahwa seluruh bagian gedung harus diperbaiki. Antara lain kolom dan balok beton yang tidak sesuai standar.
Konstruksi kolom dan balok beton inilah yang dinilai lemah sehingga gedung yang dibangun dengan anggaran Rp86 miliar itu cukup berbahaya.
“Makanya perlu diperbaiki, tulang-tulangannya ada yang kurang. Jika dihitung secara struktural, masih stabil. Tapi secara SNI itu gak masuk," jelas Iskandar.
Iskandar juga menjelaskan kondisi bangunan yang kini terlihat melengkung akibat adanya perubahan bentuk atau lendutan, yang menurut dia sudah melebihi toleransi.
Untung saja bangunan itu juga ditopang oleh baja IWF. Namun demikian, lendutan itu, menurut Iskandar, harus segera diatasi.
Terutama di lantai 4, 5, dan lantai 6 yang dinilai sangat paling berbahaya.
Dia merekomendasikan agar Pemkot Cirebon tidak menambah beban pada bangunan tersebut. Yakni, tidak boleh diisi banyak orang maupun barang.
“Kalau lendutan, hasil pemeriksaan lantai 4, 5, dan 6, harus prioritas diperbaiki. Sekarang masih oke, tidak apa-apa. Asalkan jangan melebihi kapasitas beban. Misal, kapasitas 900 orang dalam satu gedung, ya masih bisa hanya 400 orang. Kapasitas separoh saja, jangan lebih," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


