Jalan Penghubung Terlalu Jauh, Pelajar Desa Cipakem Pilih Terjang Sungai

KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Alasan jalan penghubung terlalu jauh, Warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, lebih memilihi terjang arus sungai.

Aktivitas warga maupun pelajar yang hendak berangkat ke sekolah, lebih memilih melintasi sungai ketimbang menggunakan jalan penghubung yang jaraknya bisa 10 kilometer.

Tidak sedikit, pelajar dari Desa Cipakem yang hendak pergi ke sekolah, harus menyebrang Sungai Sirigading yang memiliki arus deras jika sedang turun hujan.

Mental para pelajar di Desa Cipakem ini, patut diacungi jempol. Pasalnya, semangat yang tinggi untuk belajar ini mampu mengalahkan rasa takut dari kerasnya alam.

BACA JUGA:Sekda Herman Cek Longsor Sampah di TPA Sarimukti

BACA JUGA:3 Mahasiswi Diduga Alami Pelecehan di Kuningan oleh Crew Biro Perjalanan Asal Cirebon

Setiap hari, para siswa dari Desa Cipakem ini harus menyeberangi sungai untuk menuju sekolah tempat mereka menimba ilmu. 

Sebab, akses jalan penghubung terdekat antara Desa Cipakem, Kecamatan Maleber dan Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, hanya dengan menyeberangi sungai.

Bagi sebagian orang, menyeberangi sungai dengan jalan kaki langsung mungkin hal yang jarang dilakukan. Namun, hal itu menjadi rutinitas sebagian pelajar untuk berangkat dan pulang sekolah.

"Aktivitas menyeberang dari rumah ke sekolah tiap hari. Karena harus sekolah dan tidak ada jalan lain lagi, sebenarnya ada tapi muter jauh," kata Alika, pelajar SMP Negeri Ciniru, Senin 14 April 2025.

BACA JUGA:Tragis! Motor Terjun ke Sungai di Cirebon Girang, 1 Orang Meninggal Dunia

BACA JUGA:Dorong UMKM Go Global, BRI Bawa UMKM Binaan Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura

Dia dan teman-temannya terpaksa harus menyeberang sungai lantaran tidak ada akses jalan lagi yang lebih dekat, kecuali harus melintasi jalan yang lebih jauh. 

Sesekali, mereka dibantu menyeberang oleh aparat TNI/ Polri maupun orang dewasa, yang kebetulan ada di lokasi.

Sumber: