Sejarah Asal Usul Desa Cipetir Kuningan dan Legenda Pohon Keramat Penarik Petir

Kondisi tersebut mendorong Suradipa untuk mengambil langkah besar dengan memindahkan pemukiman warga ke lokasi baru yang dinilai lebih aman.

Sebelum mengambil keputusan, Suradipa terlebih dahulu berkonsultasi dengan ayahnya, Wiradipa. Usulan tersebut akhirnya disetujui.

Dua orang kepercayaan kemudian ditugaskan untuk mencari lahan baru. Mereka adalah Mariati dan Mariamah.

Setelah melakukan pencarian, keduanya menemukan sebuah lokasi yang dianggap layak dijadikan pemukiman baru.

Sebagai penanda, Mariati dan Mariamah menanam sebatang pohon petir di lokasi tersebut. Letak pohon itu diyakini berada di sebelah utara Masjid Desa Cipetir saat ini.

Setelah itu, keduanya kembali dan melaporkan hasil pencarian mereka kepada Suradipa.

BACA JUGA:Sejarah Desa: Asal-usul Bedulan Cirebon, Pertarungan Legendaris Nyi Mas Baduran dan Persinggahan Pasukan Demak

Tak lama berselang, Suradipa bersama seluruh penduduk desa memindahkan pemukiman ke lokasi baru tersebut.

Seiring waktu, pohon petir yang ditanam tumbuh besar. Dari bagian bawah akarnya, muncul sumber air yang jernih dan bersih.

Fenomena ini kemudian menjadi dasar penamaan desa. Para sesepuh menamai wilayah tersebut Desa Cipetir, yang berasal dari kata “Ci” yang berarti air, dan “Petir” yang merujuk pada jenis pohon yang ditanam.

Dalam versi lain yang berkembang di masyarakat, pohon petir tersebut sempat dianggap keramat. Warga meyakini pohon itu memiliki kandungan magnet alami yang mampu menarik sambaran halilintar saat hujan turun.

Kepercayaan tersebut membuat warga enggan beraktivitas di luar rumah saat hujan deras, karena seringnya petir menyambar di sekitar desa. Namun, setelah pohon petir tersebut tidak lagi ada, intensitas petir pun berkurang.

Sejak saat itu, masyarakat Desa Cipetir mulai kembali beraktivitas seperti biasa meski hujan turun. Kisah inilah yang hingga kini menjadi bagian dari sejarah dan identitas Desa Cipetir di Kabupaten Kuningan.

Sumber: